Makassar dan Makna Sebuah Penghargaan, Ketika Inovasi Menjadi Budaya Pelayanan
Mashud Azikin.--
Oleh: Mashud Azikin
DISWAY, SULSEL - Pemerintah Kota Makassar kembali menorehkan prestasi yang patut dibanggakan di tingkat nasional. Dalam ajang CNN Indonesia Awards 2025, Pemkot Makassar berhasil meraih penghargaan bergengsi kategori “Smart City Leadership in Integrated Public Service Innovation.”
Penghargaan ini bukan sekadar trofi di atas panggung, melainkan cermin dari transformasi nyata dalam tata kelola pemerintahan kota. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Makassar berhasil mengubah paradigma pelayanan publik dari yang birokratis menjadi terintegrasi, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan warga.
Selama ini, istilah Smart City sering diidentikkan dengan teknologi tinggi dan digitalisasi semata. Namun, Makassar membuktikan bahwa kecerdasan kota tidak hanya terletak pada sistem elektronik, melainkan juga pada kemampuan manusia di baliknya untuk mendengar, beradaptasi, dan melayani dengan hati.
Integrasi berbagai layanan publik menjadi salah satu kunci sukses. Masyarakat kini dapat mengakses berbagai layanan pemerintahan secara mudah dan cepat melalui satu sistem terpadu — mulai dari administrasi kependudukan, kesehatan, hingga pelaporan aduan warga. Semua diarahkan menuju satu tujuan: memperkuat kepercayaan publik melalui keterbukaan dan responsivitas.
Lebih dari itu, konsep Smart City di Makassar juga tumbuh bersama dengan gerakan sosial dan lingkungan. Dari pengelolaan sampah berbasis komunitas, urban farming, hingga program ecoenzym yang melibatkan warga di tingkat RT dan RW, semua menjadi bagian dari inovasi pelayanan publik yang berbasis kolaborasi.
Inilah yang menjadikan Makassar berbeda. Inovasi tidak hanya tumbuh di ruang digital, tetapi juga berakar di ruang sosial. Kepemimpinan kota bukan hanya soal regulasi dan aplikasi, melainkan tentang bagaimana pemerintah memimpin perubahan dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra sejajar.
Penghargaan yang diterima Pemkot Makassar tentu menjadi kebanggaan, tetapi sekaligus menjadi tanggung jawab moral. Sebab, semakin tinggi apresiasi, semakin besar pula harapan publik untuk melihat keberlanjutan program dan konsistensi pelayanan.
Makassar telah menegaskan dirinya sebagai kota yang dinamis, adaptif, dan terbuka terhadap pembaruan. Namun yang lebih penting, Makassar kini mengajarkan bahwa kota cerdas sejati bukanlah kota dengan teknologi tercanggih, melainkan kota yang mampu menghadirkan kemudahan, keadilan, dan martabat bagi warganya.
Penghargaan dari CNN Indonesia Awards 2025 ini bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru perjalanan kepemimpinan kota yang berfokus pada inovasi dan kemanusiaan.
Karena pada akhirnya, ukuran sejati dari kecerdasan sebuah kota bukanlah seberapa canggih sistemnya, melainkan seberapa bahagia warganya hidup di dalamnya.
Sumber:

