DISWAY, SULSEL – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan, Prof. Hasnawi Haris, kembali terpilih untuk periode kedua. Dalam masa kepemimpinan sebelumnya, Prof. Hasnawi menilai masih banyak potensi PGRI yang perlu dioptimalkan, salah satunya melalui Biro Infokom yang diharapkan dapat bermitra lebih efektif dengan media untuk mempublikasikan kegiatan organisasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan, PGRI memiliki peran penting yang membedakannya dari organisasi profesi lainnya. PGRI tidak hanya meningkatkan kompetensi guru, tetapi juga memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan hukum mereka," ujar Prof. Hasnawi dalam konferensi persnya di RM Cobek - cobek Panakkukang, Kamis, (12/12/2024).
Ke depan, PGRI Sulsel akan memperkuat keberpihakannya kepada tenaga pendidik. Prof. Hasnawi berkomitmen untuk memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk media dan stakeholder pendidikan. Sebagai Sekretaris Dewan Pendidikan Sulsel, ia optimis kolaborasi antara PGRI dan dewan pendidikan akan semakin efektif.
"Komposisi pengurus baru ini, yang juga melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Dr. Ibrahim dari Dinas Pendidikan Sulsel dan Pak Seiko, Ketua Badan Akreditasi Pendidikan, akan memperkuat PGRI dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa depan, termasuk kurikulum baru yang direncanakan hadir pada 2025," tambahnya.
Prof. Hasnawi juga menyoroti pentingnya perlindungan hukum bagi guru. Ia berharap adanya undang-undang perlindungan guru yang sinkron dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dapat segera terwujud.
"Undang-undang ini bukan untuk mengkriminalisasi peserta didik, tetapi untuk melindungi guru sekaligus siswa. Ketika guru merasa dilindungi, otomatis siswa juga mendapatkan perlindungan," tegasnya menandaskan.***