PT Masmindo Dwi Area (MDA) menggelar audiensi resmi perdana dengan Bupati Luwu H. Patahudding dan Wakil Bupati Muh. Dhevy Bijak Pawindu sejak keduanya dilantik pada Februari 2024. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Bupati Luwu ini menjadi langkah awal dalam mempererat silaturahmi sekaligus membangun sinergi antara MDA dan Pemerintah Kabupaten Luwu untuk mendukung percepatan operasional Proyek Awak Mas (AMP).
Audiensi ini dihadiri oleh jajaran pimpinan MDA, antara lain Direktur Legal & Corporate Services Erlangga Gaffar, Direktur Finance Tammam Jannata, serta sejumlah perwakilan manajemen perusahaan. Dari pihak pemerintah daerah, hadir Bupati dan Wakil Bupati Luwu, Kepala Kejaksaan Negeri Luwu, Kapolres Luwu, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Luwu, serta sejumlah perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dalam pertemuan tersebut, MDA memaparkan perkembangan terbaru Proyek Awak Mas, termasuk kemajuan dalam penyelesaian perizinan utama, pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, proses pengamanan lahan, serta rencana pembangunan infrastruktur tambang yang akan segera dimulai. MDA juga menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi di lapangan, seperti klaim kepemilikan lahan dan keberadaan makam di dalam area konsesi tambang.
Menanggapi pertemuan tersebut, Direktur Legal & Corporate Services MDA, Erlangga Gaffar, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya komunikasi dan kolaborasi dalam mendukung kelancaran proyek.
"Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk membangun komunikasi yang erat dan kolaborasi yang solid. Kami percaya bahwa melalui keterbukaan dan koordinasi intensif, serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, Proyek Awak Mas dapat berjalan lancar dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Luwu," kata Erlangga dalam keterangannya yang diterima Sabtu (10/5/2025).
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Luwu menekankan pentingnya komitmen perusahaan dalam memberi dampak langsung kepada masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Bupati H. Patahudding menyampaikan harapannya agar MDA tidak hanya fokus pada aspek operasional, tetapi juga pada kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah.
"Kami mendukung penuh percepatan operasional Proyek Awak Mas. Namun, perusahaan juga harus memastikan keberadaannya membawa dampak langsung bagi masyarakat. Komunikasi terbuka dan koordinasi yang intensif antara perusahaan dan pemerintah daerah adalah kunci untuk mewujudkan hal tersebut," ucap Patahudding.
Audiensi ini menjadi tonggak strategis untuk menyatukan visi antara pemerintah daerah dan MDA dalam mendorong percepatan realisasi Proyek Awak Mas (AMP)—sebuah proyek tambang emas yang dijalankan oleh MDA bersama dua mitra utama, yaitu PT Petrosea Tbk dan PT Macmahon Indonesia, serta didukung oleh mitra lokal lainnya.
Proyek ini ditargetkan memulai produksi emas pertamanya (First Gold) pada Agustus 2026 dan diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru di Kabupaten Luwu dan Provinsi Sulawesi Selatan.