La Tinro Pimpim Kunker Panja PTKL Komisi X di LLDIKTI Wilayah IX

Jumat 12-09-2025,13:21 WIB
Reporter : Muh. Seilessy
Editor : Muh. Seilessy

 

Sementara itu Kabag Kerjasama Universitas Muhammadiyah Barru, Ismail Suardi Wekke mengatakan bahwa pentingnya menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif dan inklusif di era modern. 

 

"Pendidikan tidak lagi bisa hanya mengandalkan kurikulum dan metode pengajaran tradisional, justru pendidikan harus menjadi sebuah lingkungan yang dinamis, di mana semua elemen mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga teknologi saling berinteraksi untuk mencapai hasil yang optimal," jelas Wake sapaan akrabnya yang juga sebagai pakar pendidikan.

 

Lebih lanjut, Wake juga menekankan bahwa ekosistem pendidikan ideal harus mampu menjawab tantangan zaman, seperti disrupsi teknologi dan perubahan sosial yang cepat. Transformasi ini membutuhkan kolaborasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan.

 

"Dosen perlu bertransformasi menjadi fasilitator pembelajaran, bukan sekadar penyampai materi. Mahasiswa didorong untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang kritis dan kreatif," sambungnya.

 

Perlunya integrasi teknologi yang efektif dalam proses pembelajaran dinilai ampuh untuk memperluas akses pendidikan dan personalisasi pembelajaran.

 

Namun, ia juga mengingatkan agar integrasi ini tidak mengabaikan nilai-nilai lokal dan budaya. 

 

"Pendidikan harus berbasis pada kearifan lokal, karena itulah yang membentuk karakter dan identitas," tutupnya.

 

Diketahui ini menjadi urgensi bagi institusi pendidikan di Indonesia untuk merefleksikan dan mereformasi diri, guna menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga adaptif, beretika, dan berakar kuat pada nilai-nilai bangsanya.

Tags :
Kategori :

Terkait