Ojol Day Diharapkan Ciptakan Budaya baru di Makassar

Minggu 18-09-2022,17:50 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR</strong> — Jika tak ada kendala, Ojek Online (Ojol) Day akan mulai pada Selasa, 20 September 2022. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto berharap gagasannya itu bisa jadi pemantik lahirnya budaya baru di Kota Daeng. Rupanya, yang dimaksud wali kota yang juga akrab dsapa Danny itu adalah budaya memanfaatkan transportasi publik secara massal. Jadi tidak hanya sebagai upaya mengendalikan inflasi yang dipicu oleh sektor energi atau Bahan Bakar Minyak (BBM). Tidak hanya di kalangan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkot Makassar, diharapkan dapat meluas ke seluruh warga kota Makassar, Sulawesi Selatan bahkan Indonesia. "Jadi Ojol Day ini kita harapkan menjadi awal bagi lahirnya budaya baru di kalangan masyarakat kita. Membudayakan menggunakan transportasi publik. Ojol sebagai langkah awal, dan akan diperluas ke transportasi publik lainnya," jelas Danny, Minggu (18/9/2022). Diketahui ada sejumlah transportasi publik yang beroperasi di Makassar dan sekitarnya mulai dari becak, petepete (mikrolet), bentor, TemanBus, dan BRT. Ke depannya, ASN Pemkot Makassar diharapkan menjadi kelompok masyarakat pertama yang membudayakan pemanfaatan transportasi publik minimal sehari dalam sepekan. Selain pengendalian inflasi, lanjut dia, manfaat lain dari Ojol Day dapat terjadi pemerataan ekonomi. Sebab para driver Ojol yang merupakan mitra dari perusahaan platform layanan transportasi menjadi salah satu kelompok masyarakat yang terdampak langsung terhadap kenaikan BBM. "Manfaat lainnya dari Ojol Day ini ialah persoalan lingkungan, upaya kita mengurangi emisi karbon kendaraan bermotor. Dan juga pemerataan ekonomi, di mana sektor transportasi yang paling pertama terdampak kalau BBM naik," jelas Danny Pomanto. Melalui kebijakan ini, Danny menegaskan akan menjadi titik tolak agar perlahan ASN di lingkup Pemkot Makassar beralih menggunakan moda transportasi publik yang tersedia. Sebab menurut Danny, membuat kebijakan diperlukan proses penerimaan. Kebiasaan yang berulang bisa menjadi perubahan perilaku dan menjadi budaya baru. "Inilah titik tolaknya, pelan-pelan ASN maupun Laskar Pelangi di Makassar tidak pakai kendaraan pribadi. Paling tidak satu hari saja dulu dalam sepekan, kita pilih hari Selasa," terang Danny. "Kemudian perlahan meluas ke jasa moda transportasi publik lainnya, ada pete-pete, BRT ada juga Teman Bus. Setelah ASN kita sasar warga juga nanti, ini adalah persoalan pembiasaan yang harus ada titik baliknya dan inilah saatnya," sambungnya. Tidak lupa Danny Pomanto menyampaikan segala masukan dan kritikan yang telah ditujukan kepada kebijakan ini. Baginya itu adalah bentuk kepedulian terhadap Kota Makassar khususnya persoalan transportasi. "Tentunya masukan dan kritik kita apresiasi. Itu adalah bentuk kecintaan dan perhatian untuk Makassar dan dunia transportasi. Kita lihat dulu penerapannya lalu kita evaluasi dan sempurnakan," tutupnya. **

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler