<p dir="ltr"><a href="https://diswaysulsel.com">diswaysulsel.com</a> -Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki komitmen mewujudkan jalannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung damai dan adil. Komitmen tersebut disampaikan melalui maklumat yang berisikan delapan poin ketika menggelar Halaqah Kebangsaan dan Keumatan di kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu, (14/10/2023).</p> <p dir="ltr">Kegiatan MUI dengan mengangkat tema 'Peran Umat dalam Mewujudkan Pemilu Damai di Sulawesi Selatan Menuju Masyarakat Madani dalam Kesatuan Negara Republik Indonesia' turut dihadiri para pemangku kepentingan, baik penyelenggara Pemilu maupun TNI - Polri.</p> <p dir="ltr">Sekretaris Jendral (Sekjen) MUI Pusat, Amirsyah Tambunan mengatakan, untuk mewujudkan Pemilu damai semua pihak perlu berperan aktif mensosialisasikan ke masyarakat.</p> <p dir="ltr">" Karena ini bukan tugas sekelompok orang tapi semua pihak. Tanpa kecuali. Karena kita berbangsa, bernegara harus melalui tahapan pemilu yang antara lain jujur dan adil. Ini tanggung jawab semua pihak, maka menurut saya jangan ada anggapan kalau ini hanya sekadar (Pemilu ) rutinitas lima tahunan. Betul-betul untuk memilih pemimpin yang bertanggung jawab sesuai syariat," katanya.</p> <p dir="ltr">Dia pun menghimbau untuk mewujudkan Pemilu damai, sebaiknya rumah ibadah tidak dijadikan sebagai tempat kampanye. Sebab berpotensi menimbulkan perpecahan apabila jamaahnya terjadi perbedaan pilihan.</p> <p dir="ltr">" Soal apa pilihannya terserah. Tidak boleh rumah umat (masjid) dijadikan sarana untuk kampanye. Sedangkan tempat kampanye sudah diatur."</p> <p dir="ltr">"(Kemudian) Politik identitas selama masih sesuai dengan norma, etika, agama untuk menjunjung tinggi nilai agama, kejujuran, keadilan itu harus kita hargai. Yang tidak boleh adalah simbol agama yang dimanipulasi untuk kampanye. Karena itu politik kebangsaan kita harus gerakkan. Semua pihak terlibat politik kebangsaan. Politik praktis itu tugas peserta pemilu," sambungnya.</p> <p dir="ltr">Sementara Ketua MUI Sulsel, AGH Prof. Najamuddin, melalui maklumatnya menegaskan, mensukseskan Pemilu damai merupakan sesuatu yang wajib dilaksanakan umat Islam sebagai upaya memperjuangkan kemaslahatan rakyat.</p> <p dir="ltr">Maka dari itu pemilihan eksekutif dan legislatif harus didasarkan pada pertimbangan manfaat untuk keamanan kedamaian dan kesejahteraan bangsa. "Maka dihimbau kepada masyarakat untuk menyalurkan pilihan secara amanah dan bertanggungjawab," ujarnya.</p> <p dir="ltr">MUI juga menekankan kepada penyelenggara Pemilu melaksanakan kontestasi politik mendatang secara jujur adil dan damai. Maka Umat Islam harus menyadari bahwa partisipasi di Pemilu nanti merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.</p> <p dir="ltr">"Dihimbau kepada KPU, Bawaslu, DKPP dan pihak pihak terkait seperti kepolisian dan TNI untuk senantiasa memastikan semua proses pemilihan umum dilakukan secara berkeadilan dan bertanggungjawab. Serta memberikan edukasi dan literasi yang baik kepada masyarakat," ujarnya.</p> <p dir="ltr">MUI juga menghimbau, Umat Islam berperan dalam mempromosikan Pemilu damai dan menghindari hoaks yang memicu disharmoni tatanan bangsa. Umat Islam diharapkan tidak golput dalam pemilu dan harus proaktif menyalurkan hak politiknya memilih pemimpin eksekutif maupun legislatif yang diyakini dapat mengantar umat dan bangsa lebih damai dan sejahtera</p> <p dir="ltr">"Umat Islam berikhtiar dan berdoa dalam mewujudkan Pemilu damai untuk kemaslahatan umat bangsa dan negara," tukas Najamuddin melalui maklumatnya. ***</p>
MUI Komitmen Wujudkan Pemilu Damai dan Adil
Sabtu 14-10-2023,14:35 WIB
Editor : Muhammad Seilessy
Kategori :