Dukungan NA Kuatkan Elektoral DIA

Selasa 17-09-2024,10:00 WIB
Reporter : Muhammad Fadly
Editor : Muhammad Fadly

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan Azhar Arsyad terus mengalir. Kali ini datang dari mantan Gubernur Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah (NA). Hal itu terlihat dari beberapa relawan NA pada Pilgub Sulsel lalu yang merapat ke kubu berslogan ‘Baik untuk Sulsel’ itu. Pada Sabtu 14 September 2024 yang lalu, para relawan tersebut secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Danny-Azhar (DiA) dan membentuk organisasi bernama Sahabat Prof NA untuk Danny Pomanto (SPDP). Diketuai oleh Iwan Rosady, SPDP kini mulai bergerak mengkonsolidasikan kekuatan di seluruh Sulsel untuk memenangkan DiA pada Pilgub mendatang. "Jadi secara resmi kami sudah menyampaikan dukungan langsung ke Pak Cagub Danny Pomanto. Insya Allah SPDP akan bergerak maksimal membantu pemenangan DiA di Pilgub nanti," kata Iwan Rosady, Senin 16 September 2024. Dia menjelaskan, para relawan Prof Nurdin Abdullah memandang bahwa pasangan Danny - Azhar dipercaya dapat meneruskan kembali program-program strategis dari NA yang mandek di era Andi Sudirman Sulaiman. "Saat bertemu Pak Danny, kami sudah sampaikan hal tersebut dan memang, beliau sangat respek dengan agenda-agenda Prof NA sebelumnya. Komunikasi Pak Danny juga ternyata sangat bagus dengan Prof NA," ungkap Iwan. Diungkapkan Iwan, relawan Prof NA tersebar merata di seluruh Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Selatan. Militansi mereka pun masih sangat tinggi untuk memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan di Sulsel. "(Relawan) Prof NA ada di setiap daerah di Sulsel, dengan komitmen yang besar untuk memperjuangkan perubahan dan perbaikan bersama Danny - Azhar. Sekarang kami mulai konsolidasikan kekuatan, berjuang dan menang bersama, seperti dulu bersama Prof NA," beber Iwan. Terpisah, Juru Bicara (Jubir) DiA, Asri Tadda menyambut gembira bergabungnya relawan Nurdin Abdullah ke barisan pemenangan DiA. "Alhamdulillah. Ini tentu tanda-tanda baik bagi pasangan Danny - Azhar. Kami percaya, relawan NA sangat militan dan tersebar merata di seluruh Sulsel," kata Asri, Senin 16 September 2024. Asri menerangkan, dukungan relawan NA yang saat ini bernama SPDP ini menjadi bukti bahwa masyarakat kini bisa melihat dengan jelas siapa yang bisa diharapkan membawa perubahan dan perbaikan di Sulsel. "Dukungan relawan NA ini juga jadi bukti bahwa pasangan DiA adalah representasi perubahan dan perbaikan di Sulsel. Kalau mau Sulsel lebih baik, mari kita bersama-sama memenangkan Danny - Azhar di Pilgub nanti," jelas Asri. Karena itu, Asri Tadda mengajak kepada seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan untuk saatnya cerdas menilai dan memilah calon pemimpin di daerah ini. "Lihat rekam jejak, termasuk jejak digital Palson yang ada. Pelajari visi misinya, termasuk prestasi yang sudah diperoleh sebelumnya. Lihat pengalamannya di birokrasi. Saya kira akan kelihatan, DiA lebih baik untuk memimpin Sulsel," ungkap Ketua Relawan Perubahan Sulsel (RPS) ini. Belakangan ini pun beredar isu bahwa Prof. NA akan menjadi Ketua Tim Pemenangan dari pasangan DiA. Namun merespon hal ini, Asri Tadda mengatakan hal itu kecil kemungkinan. “Kalau jadi ketua tim, sepertinya tidak ya. Ada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Tapi nanti akan diumumkan resmi, sepertinya pekan ini,” sebutnya. Tetapi secara prinsip, kata Asri, perjuangan DiA ini seturut dengan Prof NA. Bahwa ada banyak hal yang perlu diperbaiki di Sulsel. Sehingga itu jadi titik temu antara Prof NA dan Danny Pomanto. Adapun para relawan Prof. NA yang mulai mengkonsolidasikan diri itu, menurut dia, tentu bergerak atas restu dari Prof NA. “Komunikasi Pak DP dengan NA juga cukup intens. Antara mereka berdua, sepertinya sudah saling mengerti. Insya Allah kita menangkan DiA untuk Sulsel lebih baik,” tandasnya. Sementara Calon Gubernur Sulsel, Danny Pomanto mengakui bahwa dirinya saat ini tengah mencoba membangun komunikasi langsung dengan Prof NA. Meskipun permintaan masyarakat cukup banyak meminta Prof NA menjadi Ketua Tim DiA, namun dirinya tak bisa menjamin mantan Bupati Bantaeng itu bersedia. “Saya lagi coba berdiskusi dengan beliau. Saya pernah ketemu tapi saya belum minta itu. Dan banyak permintaan masyarakat soal itu. Beliau juga masih sibuk, karena anaknya beliau juga maju,” ujar Wali Kota Makassar itu. “Dan kita berharap beliau bisa berkenan. Secepatnya (akan bertemu NA). Relawan sudah gabung, bahkan sudah ada grupnya,” imbuhnya. Pengamat Politik Nurani Strategic Consulting, Nurmal Idrus mengatakan bahwa kehadiran dukungan NA ini tentu akan memberikan kenaikan elektoral terhadap pasangan DiA. “Tentu akan membawa dampak pada kenaikan elektoral DP-Azhar. Bagaimanapun, Nurdin Abdullah masih punya basis massa terutama di wilayah selatan dan sebagian wilayah Soppeng,” sebutnya kepada Harian Disway Sulsel, 16 September 2024. Namun, kata Nurmal Idurs, secara elektoral basis yang dimiliki oleh NA tak ada persinggungan yang besar dengan Sudirman-Fatma karena berada di basis yang berbeda. Hal lain diungkapkan oleh Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hadjar Yusuf. Di mana dia mengakui bahwa sebagai mantan Gubernur Sulsel, tentu NA masih memiliki basis-basis yang kuat di Sulsel. “Hadirnya NA sebagai mantan Gubernur yang pernah berpaket denga Sudirman, tentu akan tergerus basis-basis Andi Sudirman Sulaiman. Karena banyak variable yang akan mengalihkan dukungannya kepada Pak Danny-Azhar,” ungkapnya saat dihubungi Harian Disway Sulsel, 16 September 2024. Menurut dia, hadirnya dukungan NA akan menambah energi Danny Pomanto khususnya di wilayah Selatan. Hal ini kata dia, sangat menguntungkan paslon DiA bahkan jika NA tak langsung turun ke lapangan mensosialisasikan pasangan ini. “Jadi sangat menguntungkan Danny dan peluang memenangkan Pilgub secara head to head ini akan berpotensi dimenangkan karena banyak variable dukungan tokoh nasional, maupun regional di Sulsel. Misalnya tokoh dari Sinjai, Jeneponto, Bone dan Luwu,” katanya. Meskipun NA pernah bersama Andi Sudirman pada Pilgub Sulsel sebelumnya, namun saat ini dukungannya cenderung bertolak belakang. Ibnu Hadjar menduga alasan berpalingnya NA dari Sudirman karena ada kekecewaan saat bersama sebelumnya. “Yang kedua, kita harus memahami bahwa Pilgub yang lalu itu figur yang sangat kuat itu hanya Nurdin Abdullah. Andi Sudirman di tengah perjalanan baru diambil. Artinya tidak ada kefiguran yang begitu besar bagi dia. Pemilih rasional akan berpikir berulang kali saat ini,” pungkasnya. (REG/E)

Tags :
Kategori :

Terkait