DISWAY, SULSEL - Meskipun mengusung tema besar 'Ekonomi, Infrastruktur, dan Tata Kelola Sumber Daya Alam', tetapi panelis debat publik kandidat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) tak ada yang berlatar belakang Ekonom.
Dari tujuh panelis yang telah ditunjuk, mereka hanya rerata latar belakang ilmu politik dan hukum.
Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli mengatakan, semestinya panelis yang ditunjuk seharusnya menyesuaikan dengan tema. Serta memiliki kompeten sesuai tema besar debat tersebut.
“Kalau ikut proseduralnya, ya harusnya sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan. Kan KPU juga yang menetapkan, jadi KPU juga bisa memikirkan klasifikasi dari pemenuhan unsur tadi,” kata Mardiana, Rabu 6 November 2024.
Tetapi terpenting kata Mardiana, KPU harus menjaga para panelis yang telah ditunjuk. Idealnya nama-nama mereka tidak diumumkan untuk menghindari adanya intervensi.
“Untuk menjaga integritas dari panelis. Kita percaya mereka (panelis) bagus, tapi ya namanya menghindari tafsir-tafsir politik yang kuat,” harapnya.
Kata Ana, sapaan akrab Mardiana, secara teknis Bawaslu tidak terlibat dalam penentuan para panelis debat ini. Peran Bawaslu, kata dia, hanya menyampaikan metodologi debat dan himbauan menjaga integritas panelis.
“Itu masalah teknis, KPU harus yang melakukan. Bukan juga karantina istilahnya, tapi memastikan secara keamanan agar mereka (panelis) betul-betul terkonsentrasi. Mereka jelang debat harus safety dari beberapa pengaruh, itu yang harus dipikirkan KPU,” jelas Ana.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mengumumkan tujuh nama panelis debat publik kedua. mereka adalah Nur Fadhilah Mappaselleng, P.hD (Pakar Hukum, Wakil Rektor III UMI), Prof. Aminuddin Syam (Pemerhati Kesehatan Masyarakat, Akademisi FKM Unhas).
Kemudian, Prof. Hasnawi Haris (Pakar Hukum dan Kebijakan Publik, Akademisi UNM), Dr. Hasrullah (Pakar Komunikasi, Akademisi Unhas), Prof. Nurliah Nurdin (Pakar Ilmu Politik, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta), Dr. Abdul Rahman Nur (Pemerhati Hukum dan Lingkungan, Akademisi Unanda Palopo), dan Muh. Hasrul Hasan (Anggota KPI Pusat).
Sebelumnya Komisioner KPU Sulsel, Hasruddin Husain, menjelaskan tujuh panelis sudah mulai merumuskan pertanyaan berdasarkan tema besar dan sub tema.
Akan tetapi, sambung dia, KPU tidak ikut dalam proses tersebut. Itu untuk menjaga independensi dan kerahasiaan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada sesi debat nanti.
"Kami tidak masuk ke wilayah itu, kami hanya menyiapkan fasilitas ruangan untuk mereka," kata Hasruddin.
Meskipun cenderung tak berlatar ekonom, Hasruddin mengatakan dirinya cukup optimisi para panelis akan bekerja profesional. Adapun untuk memastikan integritas dan kenetralan panelis, ujar dia, masing-masing panelis akan menandatangani pakta integritas.
"Kami sangat optimis panelis ini bekerja dengan profesional. Melihat potensi mereka yang telah kami telusuri sebelumnya. Mereka juga akan menandatangani pakta integritas," tukasnya.