BYD Motor Indonesia Tampilkan Capaian Mobil Listrik di GIIAS Makassar 2025
--
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate), Setia Diarta mengatakan penyelenggaraan GIIAS di Kota Makassar tidak hanya berdampak pada sektor otomotif, tetapi juga memberikan efek berantai pada berbagai sektor lain di Sulawesi Selatan dan di Indonesia Bagian Timur.
"Kami harapkan kegiatan besar seperti GIIAS Makassar ini dapat menggerakkan ekonomi daerah, terutama sektor perhotelan, transportasi, pariwisata, dan pelaku UMKM," ujar Setia Diarta.
Ia juga menjelaskan, industri otomotif Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif. Berdasarkan data Bank Dunia dan Organisasi Produsen Kendaraan Bermotor Internasional (OICA), Indonesia kini masuk ke jajaran 15 besar negara dengan nilai NPI (Net Production Index) tertinggi di dunia dan berada di posisi kelima di Asia, bersaing dengan China, Jepang, Korea Selatan, dan India.
"Banyak yang menilai Thailand dan Vietnam sebagai negara industri otomotif terbesar di kawasan, tetapi secara kedalaman industri dan nilai tambah, Indonesia justru lebih unggul," jelasnya.
Ia menambahkan, potensi pasar otomotif nasional masih sangat besar karena tingkat kepemilikan kendaraan di Indonesia masih jauh lebih rendah dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.
"Justru ini peluang bagi pelaku industri otomotif untuk memperluas pasar dan investasi. Pasar kita luas dan potensial," katanya.
Ketua Harian sekaligus Ketua Pameran dan Konferensi Gaikindo, Anton Kumonty, menilai Makassar merupakan pangsa pasar otomotif yang sangat potensial. Apalagi Kota Makassar menjadi hub untuk berbagai daerah lain di Indonesia.
"Penjualan kendaraan di Makassar mencapai 4,1 persen dari total penjualan nasional pada Januari–Juli 2025. Ini menunjukkan potensi besar dan alasan mengapa GIIAS kembali hadir di sini setelah terakhir pada 2019," jelasnya.
Menurut Anton, GIIAS Makassar menjadi wadah bagi industri otomotif untuk menampilkan inovasi terbaru sekaligus menjalin hubungan dengan konsumen di kawasan Indonesia Timur.(*)
Sumber:

