Wabup DM Curhat ke Komisi E, Desak Pemprov Salurkan DBH
KUNKER--- Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Andi Tenri Indah tampak tertawa disela acara kunker ke di Baruga Karaeng Pattingalloang, kantor bupati Gowa, Kamis (6/11/2025)--
DISWAY,GOWA -- Anggota Komisi E DPRD Provinsi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gowa, Kamis (6/11/2025).
Kunker ini pun dijadikan momen bagi Wabup DM untuk curahan hati atau curhat tentang sejumlah persoalan yang tengah dihadapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, termasuk pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2026 oleh pemerintah pusat.
“Kami minta Komisi E DPRD Sulsel dapat terus menjadi jembatan komunikasi antara Pemkab Gowa dan Pemprov Sulsel dalam mencari solusi atas berbagai persoalan anggaran yang dihadapi daerah,” ungkap Wabup DM.
Darmawangsyah menjelaskan, pemotongan anggaran tersebut berdampak signifikan terhadap kemampuan fiskal daerah. Karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera menuntaskan kewajibannya kepada Pemkab Gowa, khususnya terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang belum disalurkan selama dua tahun terakhir.
“Transfer daerah dari pusat sudah mengalami pemotongan yang luar biasa. Dalam situasi ini, kami berharap Pemerintah Provinsi Sulsel juga memperhatikan hak Kabupaten Gowa atas DBH yang belum terbayar selama dua tahun. Kami dijanjikan penyelesaiannya hanya tiga bulan, tapi hingga kini belum terealisasi,” ujar Darmawangsyah.
Selain persoalan DBH, Wabup Gowa juga menyoroti masalah pembayaran BPJS Kesehatan. Ia mengungkapkan bahwa porsi tanggungan Pemprov Sulsel yang semula sebesar 30 persen, kini berkurang menjadi hanya 15 persen.
“Kami berharap Pemprov dapat melihat kondisi ini. Saat ini Pemkab Gowa menanggung biaya BPJS sekitar Rp18 miliar, yang seharusnya sebagian dibantu oleh provinsi. Namun kenyataannya, dari 30 persen yang dijanjikan, hanya 15 persen yang direalisasikan,” tegasnya.
Meski menghadapi keterbatasan anggaran, Darmawangsyah menegaskan bahwa Pemkab Gowa tetap mampu meraih sejumlah capaian positif. Kabupaten Gowa, kata dia, mendapatkan predikat terbaik dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting dari Kemenko PMK serta BPK RI.
"Alhamdulillah, meski anggaran terbatas, kami memperoleh penilaian baik dalam penanganan stunting dan masyarakat miskin ekstrem. Kami berharap ke depan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat ditingkatkan kembali karena saat ini hanya tersisa sekitar Rp4 miliar agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat," pungkasnya.
Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Andi Tenri Indah menyampaikan bahwa kunjungan kerja tersebut bertujuan untuk mendengarkan langsung aspirasi dan kendala yang dihadapi pemerintah kabupaten. Khususnya terkait pelaksanaan program dan kebijakan dari pemerintah provinsi maupun pusat.
"Kami dari Komisi E datang untuk menjembatani persoalan yang dihadapi Pemkab Gowa dengan Pemerintah Provinsi Sulsel. Apa yang disampaikan oleh Pak Wakil Bupati tentu akan kami tindak lanjuti dan bahas bersama mitra terkait di tingkat provinsi," ujar Andi Tenri Indah.
Isteri Wabup DM itu menambahkan, DPRD Sulsel akan berupaya mendorong agar persoalan Dana Bagi Hasil dan pembagian tanggungan BPJS dapat segera diselesaikan dengan prinsip keadilan bagi pemerintah kabupaten dan kota.
"Kami akan mengawal hal ini agar ada kejelasan dan komitmen dari Pemprov Sulsel. Karena pada akhirnya, keberlanjutan program di daerah sangat bergantung pada kejelasan dan ketepatan transfer anggaran," tambahnya.(rus)
Sumber:

