Taufan Pawe Kembali Digoyang, NH: Perlu Evaluasi
Ilustrasi Taufan Pawe di Partai Golkar.--Harian Disway Sulsel-Anton--
MAKASSAR, DISWAYSULSEL - Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan, posisi Taufan Pawe sebagai Ketua DPD 1 kembali digoyang.
Sebenarnya isu evaluasi posisi Taufan Pawe sudah berhembus lama. Bahkan sejak gelaran Pilpres dan Pileg 14 Februari lalu. Pasalnya, dominasi Partai Golkar di Sulsel dikalahkan NasDem. Di DPRD Provinsi Sulsel, Partai ‘Beringin’ ini meskipun mampu menambah 1 kursi, namun masih kalah telak dari NasDem yang mengoleksi 17 kursi.
Kondisi ini membuat Golkar tidak mampu mempertahankan eksistensinya di Sulsel. Kendati sejak era reformasi posisi Ketua DPRD Sulsel tidak pernah lepas dari Golkar.
Begitupun hasil Pilkada Serentak 27 November. Dominasi Partai Golkar lagi - lagi digerus NasDem. Di mana dari hasil Pilkada 24 kabupaten/kota Golkar hanya bisa mendudukkan kadernya pada posisi 01 di enam daerah. Selebihnya, kemenangan di Pilkada oleh Golkar merupakan koalisi.
Isu evaluasi kepemimpinan Taufan Pawe ini dihembuskan mantan Wakil Ketua DPP Partai Golkar, Nurdin Halid (NH).
Anggota DPR RI ini mengatakan, hasil Pileg dan Pilkada di Sulsel perlu dilakukan evaluasi.
Bahkan NH telah menyebut beberapa nama kader Golkar yang dianggap potensial menggantikan TP sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel. Antaranya, Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dan mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
"Sebagai senior Golkar saya melihat Pak Appi, Pak IAS, dan Pak Adnan punya kapabilitas, kualitas dan punya pengalaman membesarkan," kata Nurdin Halid baru - baru ini.
"Pak Aco dua periode walikota, Pak Adnan dua periode bupati, Pak Appi Wali kota terpilih. Ketiganya sangat memenuhi syarat dan memiliki potensi mengembalikan kejayaan Golkar," sambung Nurdin Halid.
Menanggapi itu, Taufan Pawe enggan berkomentar banyak. Mantan Wali Kota Pare-pare yang saat ini menjabat Anggota DPR RI itu mengaku tak tahu dari mana isu evaluasi tersebut berhembus.
“Siapa yang hembuskan isu (evaluasi kepemimpinan) itu?” ujar politisi berakronim TP ini saat dihubungi Harian Disway Sulsel, Minggu, 8 Desember 2024.
TP menegaskan, Nurdin Halid tak punya kapasitas untuk mengatakan perlu dilakukan evaluasi di Golkar Sulsel.
“Dia (NH) yang harus dievaluasi. Selalu cawe-cawe, dia kan bukan lagi pengurus DPP,” kata TP.
“Mestinya mensuport semua calon Golkar, bukan memecah belah,” tukasnya.
Sumber: