Waspadai Penyebaran DBD di Musim Penghujan
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti.--Istimewa--
MAKASSAR, DISWAYSULSEL - Musim penghujan masih berlangsung hingga awal tahun ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar pun menggencarkan kegiatan fogging atau pengasapan untuk mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinkes Makassar, Nursaidah Sirajuddin, mengatakan bahwa peralihan musim dapat menjadi penyebab meningkatnya kasus DBD.
"Musim peralihan dari musim kemarau ke hujan atau sebaliknya cenderung memicu terjadinya penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti," kata dr. Ida, sapaan akrabnya, belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa seluruh puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan di Kota Makassar telah diminta untuk mewaspadai terjadinya wabah DBD.
"Jika ada pasien di puskesmas yang ditemukan DBD, maka harus dilakukan fogging secepatnya di wilayah sekitar permukiman pasien tersebut agar tidak memicu penyebaran DBD," jelasnya.
Selain itu, ia juga meminta peran aktif RT/RW dalam pencegahan DBD. Mereka diharapkan dapat membangun komunikasi dan kolaborasi dengan puskesmas setempat sehingga memudahkan penanganan jika terdapat warga yang terjangkit.
Tahun sebelumnya, Dinkes Sulawesi Selatan mencatat kasus DBD hingga Oktober 2024 mencapai 4.975 kasus dengan 20 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatat 2.701 kasus dengan 8 orang meninggal. Kota Makassar menjadi penyumbang terbesar dengan lebih dari 500 kasus.
Melihat data tahun 2024, lonjakan kasus memang terjadi sejak awal tahun dengan puncaknya pada Februari. Jumlah kasus kemudian menurun pada bulan-bulan berikutnya.
Kepala Dinkes Sulsel, Ishaq Iskandar, mengimbau warga agar tetap waspada terhadap DBD, terutama di musim penghujan.
"Insidensi kasus DBD dipengaruhi oleh iklim dan lingkungan. Umumnya meningkat saat curah hujan tinggi," ujarnya.
Sumber: