Pembayaran Sertifikasi Guru Nunggak

Pembayaran Sertifikasi Guru Nunggak

Guru di Makassar demo tuntut pembayaran sertifikasi.--

DISWAY, SULSEL - Pembayaran tunjangan sertifikasi guru triwulan ketiga dan keempat periode 2024 hingga Februari 2025 belum dibayar. Ratusan guru di Kota Makassar pun meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar segera melakukan pembayaran.

Ratusan guru di Makassar yang tergabung dalam Aliansi Guru Sertifikasi sudah menggelar aksi unjuk rasa menuntut  sertifikasinya selama enam bulan  dibayarkan.

Selain melakukan aksi unjuk rasa, ratusan guru sertifikasi itu melakukan pawai atau konvoi dan berorasi di depan kantor Balai Kota Makassar pada Rabu, 12 Februari 2025 lalu.

“Kami sudah sabar selama enam bulan, tapi hingga kini tak ada kepastian. Ini hak kami, bukan bantuan atau hibah. Kami ingin kejelasan dan jaminan bahwa tunjangan sertifikasi ini benar-benar akan dibayarkan,” kata Ketua Aliansi Guru Sertifikasi, Wajar Natsir.

Menanggapi  ini, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Nielma Palamba mengatakan,  keterlambatan pembayaran tunjangan sertifikasi ini karena ada beberapa kendala. Termasuk keterlambatan SK dari Kementerian Pendidikan.

“Ada keterlambatan validasi data guru, sehingga SK dari Kementerian Pendidikan terlambat terbit. Tanpa SK, Kementerian Keuangan tidak bisa mentransfer dana ke daerah,” jelas Nielma, Kamis, 13 Februari 2025.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa uang sertifikasi yang menjadi hak guru itu pasti akan dibayarkan. “Ini hak mereka, jadi pasti akan dibayar,” sambungnya.

Diketahui, sertifikasi yang belum dibayarkan mulai terhitung pada paruh kedua tahun sebelumnya, yakni Juli 2024. Biasanya, pembayaran sertifikasi memang dilakukan setiap triwulan sekali. Namun, hingga Februari 2025, sertifikasi ini belum juga dibayarkan.

Para guru sertifikasi yang belum menerima pembayaran juga telah menemui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar. Mereka menyampaikan keresahan karena belum diberikan haknya.

Anggota Komisi D DPRD Makassar, Muchlis Misbah menegaskan, Pemkot Makassar harus lebih serius dalam menangani persoalan ini agar tidak terus berulang. 

“Adanya permasalahan ini kami ingin pemerintah kota fokus menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai terulang kembali, karena kasihan generasi bangsa jika gurunya saja tidak mendapat perhatian serius," tegasnya. (Josh/D)

Sumber: