Tumbuhkan Budaya Membaca, Festival Literasi 2025 di Gowa Diwarnai Pameran Produk UMKM

Tumbuhkan Budaya Membaca, Festival Literasi 2025 di Gowa Diwarnai Pameran Produk UMKM

FESTIVAL LITERASI--- Bupati Gowa, Husniah Talenrang dan Wabup Darmawangsyah Muin beserta Camat Parangloe, Muh Basir foto bersama disela Festival Literasi di Gedung Perpustakaan Gowa, Senin (26/5/2025).(Foto : Rusli/Disway)--

DISWAY,GOWA----Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gowa menggelar Festival Literasi 2025. Kegiatan ini tak sekadar menumbuhkan budaya membaca, tetapi juga jadi momen pameran produk UMKM.

Sebanyak 18 kecamatan di Kabupaten Gowa ikut dalam Festival Literasi 2025. Ada pula instansi pendidikan, seperti Cendekia Boarding School. Mereka memamerkan produk UMKM. Berupa kue khas tradisional unggulan serta kerajinan tangan. 

Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang saat membuka Festival Literasi 2025 bertajuk "Anging Mammiri Berembus, Literasi Bertumbuh" mengapresiasi kegiatan ini.

Ia menyampaikan, tema yang diangkat menjadi harapan agar kedepannya melalui kegiatan ini mampu membangun budaya baca dan memperkuat literasi di tengah masyarakat.

"Tema kegiatan ini bukan sekadar rangkaian kata yang indah, melainkan cerminan semangat dan harapan bersama," ucap Bupati Husniah dalam sambutannya di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Gowa, Senin (26/5). 

Menurutnya, Anging Mammiri memiliki simbol sebagai angin yang sejuk, makna ini juga merujuk pada semangat khas masyarakat Sulawesi Selatan. 

"Makanya literasi juga harus seperti itu, berembus ke seluruh penjuru kehidupan, hadir di rumah, sekolah, komunitas, hingga ruang-ruang publik,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tumbuhnya literasi akan mendorong meningkatnya kesadaran, pengetahuan, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis masyarakat.

“Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis. Literasi adalah tentang memahami dunia dan meresponsnya dengan bijak,” jelasnya.

Bupati Husniah juga menekankan bahwa Festival Literasi bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan perayaan dari gerakan literasi yang telah dibangun secara kolektif. Berbagai kegiatan seperti pameran produk lokal, lomba bertutur, bedah buku, workshop, hingga diskusi edukatif digelar untuk mempertemukan ide, inspirasi, dan semangat kolaboratif dari berbagai kalangan.

“Gedung Layanan Perpustakaan kita hari ini telah bertransformasi. Bukan lagi sekadar tempat menyimpan buku, tapi menjadi pusat literasi, ruang aktivitas masyarakat, bahkan simpul peradaban lokal,” ujar Husniah. 

Festival Literasi itu juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Gowa. Kata Bupati Husniah, terbentuknya Bunda Literasi ini pun menjadi bentuk nyata penguatan gerakan literasi mulai dari tingkat kabupaten hingga ke desa dan kelurahan.

“Bunda Literasi bukan sekadar sosok yang gemar membaca, tapi penggerak, penginspirasi, sekaligus teladan dalam menanamkan budaya literasi mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas,” tegasnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gowa, Suhriati menerangkan, tujuan utama Festival Literasi ini ialah untuk meningkatkan minat baca dan membudayakan literasi di seluruh lapisan masyarakat, khususnya dalam lingkungan keluarga.

Sumber: