Jelang Musda Golkar Sulsel: Appi Perkasa, TP Tersisih

Jelang Musda Golkar Sulsel: Appi Perkasa, TP Tersisih

Ketua Golkar Soppeng, Andi Kaswadi Razak (kanan) menyerahkan dukungan kepada Munafri Arifuddin untuk maju di Musda Golkar Sulsel. --

DISWAY,  SULSEL  -  Manuver yang dilakukan  Munafri 'Appi' Arifuddin untuk bertarung di Musda Golkar Sulsel telah membuahkan hasil 11 rekomendasi dukungan dari DPD II Golkar kabupaten/kota. 

Rekomendasi tersebut semakin menguatkan Ketua Golkar Makassar ini melawan petahana Taufan Pawe

 Appi menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang terus mengalir dari pemilik suara.

"  11 DPD II telah secara resmi menyerahkan surat rekomendasi dukungan kepada saya. Ini kepercayaan untuk kami membesarkan Golkar Sulsel kedepan," ujar Appi dikutip,  Minggu, 1 Juni 2025.

"Tentu saya berterima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada para ketua dan pengurus DPD II yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada saya," tambah Appi.

Rekomendasi 11 DPD II antaranya, Enrekang,  Bulukumba, Toraja, Pangkep,  Wajo, Bantaeng, Takalar,  Makassar,  Enrekang, Soppeng, Maros dan Jeneponto.

Pengamat politik dari Profetik Institut, Asratillah, menilai posisi Appi semakin perkasa  untuk maju sebagai calon Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan. Kondisi ini secara tidak langsung membuat Taufan Pawe semakin tersisih.

“Ini bisa menjadi indikasi Pak Appi adalah rising star dalam kontestasi calon Ketua DPD I Golkar Sulsel. Ini menunjukkan beliau berada dalam posisi yang cukup kuat dan punya peluang besar untuk menjadi ketua berikutnya,” ujar Asratillah, Minggu,  1 Juni 2025.

Meski demikian, ia mengingatkan Appi agar tidak terlena dengan dukungan tersebut. Apalagi 13 DPD II Kabupaten/Kota belum menentukan sikap.

“Beliau tidak boleh terlalu percaya diri. Saat ini baru 11 yang memberi dukungan. Artinya, kalau ingin aman, beliau harus mengantongi lebih dari separuh rekomendasi,” katanya.

Namun  dukungan kepada Appi ini, menurut Asratillah,  sebagai sinyal ketidakpuasan  DPD II terhadap kepemimpinan Taufan Pawe periode 2020 - 2025. Apalagi aktivitas partai di bawah kepemimpinan Taufan terlihat menurun.

“Kita juga bisa lihat secara kasat mata bahwa belakangan ini DPD Golkar Sulsel tampak tidak aktif. Kantornya sepi, kegiatan-kegiatan partai juga tidak banyak terlihat,” ujarnya.

Di samping itu,  lemahnya konsolidasi organisasi pasca Pemilu 2024 serta kehilangan posisi Ketua DPRD Sulsel yang sebelumnya dikuasai Golkar.

“Itu bisa jadi dilihat sebagai kemunduran oleh beberapa DPD kabupaten/kota, mengingat Golkar dulu sempat begitu dominan. Mungkin ini yang menjadi pendorong mereka untuk mencari figur baru, sosok yang dianggap bisa menghidupkan kembali mesin partai dan mendorong percepatan prestasi politik Golkar di Sulawesi Selatan,” jelasnya.

Sumber: