Kericuhan Demo Kebijakan Imigrasi Trump Semakin Meluas

Kericuhan Demo Kebijakan Imigrasi Trump Semakin Meluas

Ribuan orang turun ke jalan di New York pada Selasa 10 Juni 2025 untuk memprotes kebijakan imigrasi Presiden AS, Donald Trump.-INT-

DISWAY, SULSEL -- Ribuan orang turun ke jalan di New York pada Selasa 10 Juni 2025  untuk memprotes kebijakan imigrasi Presiden AS, Donald Trump, setelah serangkaian penggerebekan oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) memicu unjuk rasa di berbagai wilayah di Amerika Serikat.

Para demonstran memulai aksi di Foley Square, sebuah lapangan di depan gedung pengadilan tempat beberapa imigran sempat ditahan oleh aparat pada Jumat lalu.

Mereka meneriakkan slogan:

"Tanpa kebencian, tanpa rasa takut, imigran disambut di sini."

Massa kemudian bergerak ke kawasan Manhattan bagian bawah, sambil membawa poster bertuliskan “ICE, keluar dari New York,” merujuk pada tuntutan agar aparat imigrasi federal menghentikan penangkapan terhadap imigran tanpa dokumen dilansir dari Channel News Asia. 

 

Salah satu peserta aksi, seorang perempuan yang meminta identitasnya dirahasiakan karena ibunya merupakan imigran asal Meksiko tanpa dokumen, berkata:

"Saya hadir untuk membela mereka yang tak bisa bersuara saat ini, terutama ibu saya."

"Jujur saja, Amerika takkan jadi seperti sekarang tanpa kontribusi para imigran. Karena itu saya berdiri di sini untuk mereka."

Seorang demonstran lain bernama Jacqueline, warga AS berusia 23 tahun yang berdarah Meksiko, juga menyampaikan kekhawatirannya:

"Saya di sini untuk membela keluarga saya. Saya takut akan keselamatan mereka sekarang, dan saya tidak mau hidup dalam ketakutan seperti ini."

 

 

Aksi di New York berlangsung damai, berbeda dengan di Los Angeles yang diwarnai bentrokan antara massa dan polisi.

Situasi di sana mendorong Presiden Trump untuk mengirim ribuan pasukan Garda Nasional dan 700 marinir aktif ke lokasi.

Menanggapi hal itu, Wali Kota New York, Eric Adams, menyatakan bahwa kekerasan seperti di Los Angeles tidak bisa diterima.

"Kami tidak akan mentoleransi kekacauan seperti itu di kota ini," katanya. Ia juga menegaskan bahwa kepolisian New York siap mengamankan kondisi apa pun di tengah perpecahan yang makin dalam di masyarakat.

 

Berbeda dengan Los Angeles, Adams tidak memberlakukan jam malam di New York pada Selasa malam. (*)

 

Sumber: