NH, IAS dan TP 'Menyatu' Jelang Musda Golkar Sulsel

NH, IAS dan TP 'Menyatu' Jelang Musda Golkar Sulsel

--

DISWAY,  SULSEL  - Tiga tokoh senior Partai Golkar Sulawesi Selatan,  Nurdin Halid (NH), Ilham Arief Sirajuddin (IAS), dan Taufan Pawe (TP) menunjukkan kekompakan menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulsel 2025.

Soliditas ketiganya tampak dalam acara silaturahmi internal Partai Golkar yang digelar di Hotel Gammara, Makassar, Sabtu, 21 Juni 2025. 

Forum ini disebut sebagai momentum konsolidasi untuk menghindari perpecahan menjelang Musda, sekaligus menyatukan gagasan  mengembalikan kejayaan beringin di Sulsel.

 NH menegaskan pentingnya menjunjung nilai-nilai kebersamaan dan menolak praktik politik transaksional dalam proses Musda Golkar.

 “Sekarang kita jangan bicara figur. Bicara figur nanti saja. Kita kedepankan dulu gagasan dan program. Saya menghimbau agar tidak transaksional. Kalau ada yang menawarkan uang, sampaikan terima kasih, kita ketemu di surga. Hindari neraka,” tegas NH kepada wartawan usai kegiatan silaturahmi tersebut.

Senada,  TP menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk upaya menyatukan pandangan antar kader.

 “Silaturahmi ini adalah pintu masuk untuk menghindari polarisasi. Kami ini solid-solid saja. Siapapun yang terpilih nantinya harus mampu membentuk tim kerja yang solid untuk menyukseskan target 2029 sesuai harapan Ketua Umum,” ujarnya.

Mengenai jadwal Musda, TP menyebut masih menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Pastinya, kata dia,  seluruh proses Musda di Indonesia harus rampung sebelum 31 Desember 2025.

Sementara itu, IAS menekankan pentingnya membangun kolaborasi dan menghindari ego sektoral menjelang Musda.

 “Kalau egosentris yang muncul, maka akan terjadi kotak-kotakan. Golkar akan besar kalau dirajut dalam kebersamaan.  Kita mesti kembali ke spirit kejayaan Golkar di era sebelumnya,” jelasnya.

Terkait spekulasi  renggangnya  hubungannya dengan  Munafri Arifuddin (Appi) menjelang Musda, IAS enggan berkomentar  lebih jauh.

 “Tidak ada itu retak. Perbedaan pandangan dalam politik itu biasa. Cuma penontonnya kadang menyimpulkan lain,” imbuhnya.

Diketahui, hubungan Nurdin Halid dan Taufan Pawe sempat memanas pasca Musda Golkar Sulsel 2020 lalu. Bahkan, panasnya hubungan mereka sempat berujung saling lapor di Polda Sulsel. 

Tak hanya itu, pada Pileg 2024 lalu, Nurdin Halid dan Taufan Pawe sempat bersaing sengit dalam perebutan kursi DPR RI di Dapil Sulsel II, hingga akhirnya keduanya berhasil terpilih. 

Sumber: