Andi Rahmat Mappatoba, dari Bangku STPDN Jadi Sekwan DPRD Makassar

Andi Rahmat Mappatoba, dari Bangku STPDN  Jadi Sekwan DPRD Makassar

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Melantik Andi Rahmat Mappatoba sebagai Sekwan DPRD Makassar di Balaikota. Selasa 9/9/2025.--

DISWAY, SULSEL – Jejak langkah Andi Rahmat Mappatoba S.STP, M.Si., di dunia birokrasi merupakan potret konsistensi dan dedikasi. 

Pria kelahiran Ujung Pandang, 7 Mei 1979 ini telah mengabdikan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak 1997. Kini, setelah menempuh perjalanan panjang penuh lika-liku, ia dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Makassar.

“Saya mengawali karier saya di ASN saat masih dalam pendidikan STPDN Jatinangor, Jawa Barat pada tahun 1997. Selesai tamat SMA saya mendaftar di STPDN itu dan bersyukur diterima. Disitulah awal mulanya karena selesai menempuh pendidikan kami diangkat CPNS dan golongan 2A. Dan selesai tahun 2001, langsung dilakukan penyesuaian pangkat 3A yang mulai terhitung 1 Oktober 2001,” kenang Rahmat.

Selepas lulus dari STPDN, Rahmat mendapat penempatan pertama di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Makassar. Namun, hanya sebulan berselang ia dipindahkan ke Kecamatan Manggala, dan tiga bulan kemudian, perjalanan kariernya mulai menemukan ritme baru.

Tawaran mengikuti program pascasarjana melalui tes CBUN mengantarnya ke Universitas Hasanuddin dengan program studi Manajemen Perkotaan. 

“Saya di tes di balai diklat Manado pada waktu dulu, dan berhasil lulus di pilihan pertama di Unhas. Pendidikan ini saya tempuh selama lebih satu tahun atau 18 bulan. Selesai langsung dilakukan penyesuaian pangkat naik jadi III B,” ujarnya.

Tak lama setelah meraih gelar S2, Rahmat dipromosikan menjadi Sekretaris Camat (Sekcam) Ujung Pandang pada 2004. 

Meski hanya delapan bulan, posisi itu menjadi pintu masuk karier kepemimpinannya di tingkat kelurahan. 

Ia kemudian menjabat sebagai Lurah Losari (2004–2006), Lurah Pisang Selatan (2006–2008), hingga Lurah Panaikang (2008–2010). 

Tahun 2012, ia dipercaya menjadi Lurah Masale sekaligus dipromosikan menjadi Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat-syarat Kerja di Dinas Tenaga Kerja Makassar.

“Memang lebih banyak karier saya di tingkat lurah dan camat,” tuturnya.

Langkah Rahmat semakin mantap ketika pada 2018 ia promosi ke eselon IIIA sebagai Kepala BPM Kota Makassar. Dua tahun kemudian, tepatnya 2020, ia dipercaya menakhodai jabatan penting sebagai Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Pengalaman birokrasi Rahmat kian beragam setelah ia bergeser ke Dinas Sosial Kota Makassar sebagai Kepala Bidang Pengendalian Bantuan dan Jaminan Sosial, serta Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial. 

Jejak karier itu melengkapi rekam jejak panjangnya sebelum akhirnya kembali ke Sekretariat DPRD Kota Makassar, kali ini sebagai orang nomor satu di jajaran kesekretariatan.

Sumber: