Soal Pungli Bimtek dan K3S, Kepala Disdik Bone Diminta Tegas
<strong>diswaysulsel.com, BONE</strong> --- Dugaan pungutan liar ( Pungli) yang terjadi di jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) Bone membuat terus menuai sorotan. Beberapa pihak juga meminta kepala dinas terkait bersikap tegas. Sikap diam bahkan terkesan tidak peduli dengan pemberitaan yang dialamatkan ke SKPD yang dia pimpin itu, sehingga A Fajaruddin selaku kepala Disdik Bone dituding ikut mendukung pungli yang dugaan dilakukan oleh bawahannya. Seperti yang diungkapkan pemerhati pendidikan di Bone, Syamsuddin Nawir kepada diswaysulsel.com, Jumat ( 16/9/2022). Ia meminta Fajaruddin harusnya bersikap dan meluruskan dugaan pungli dengan melakukan penjelasan di depan publik maupun media. "Dalam persoalan ini kadislah yang harus bertanggung jawab untuk meluruskan persoalan dugaan-fugaan pungli di jajaran Dinas Pendidikan, seperti yang ramai diberikan saat ini,” jelasnya. Ditambahkan, Fajaruddin, selalu kepala Disdik Bone memberikan penjelasan dan mempertemukan semua pihak yang terkait untuk meluruskan dugaan tersebut, dengan juga menghadirkan media. “Jika tudingan itu tidak benar makanya beliau (Kepala Disdik Bone) harus bersikap,” tegasnya. Syamsuddin juga sempat menyoroti Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) yang dinilainya memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan untuk menarik iuran dengan dalih untuk biaya makan kepada ribuan guru kontrak nyang baru saja menyandang ASN PPPK. " Seharusnya K3S sebagai kelompok kerja memberikan tauladan buka dengan memanfaatkan situasi ini, kasihan mereka yang baru terangkat dan gajinya pun mereka belum terima," pungkasnya. Untuk diketahui, Sorotan demi sorotan yang dialamatkan pada K3S, bukanya menghentikan dugaan kuni tersebut namun hanya menurunkan nilai beban pembayaran bimtek para guru kontrak dari Rp70 ribu, bahkan lebih. ** Panulis: Subaer
Sumber: