Harus Jadi Pemain Global, Transformasi BUMN Terus Dipacu
<strong>diswaysulsel.com, JAKARTA</strong> -- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, State Owned Enterprises (SOE) International Conference adalah salah satu sarana pemerintah, untuk mengabarkan kepada komunitas internasional tentang dampak transformasi BUMN bagi masyarakat Indonesia. Ajang yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 17-18 Oktober ini dibuka oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan. Serta dihadiri oleh mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Dalam kesempatan itu, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin juga meluncurkan program Indonesia Water Fund (IWF) secara daring, sebagai upaya memperbaiki akses air bersih bagi seluruh rakyat Indonesia. Ma'ruf mengatakan, IWF sebagai platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah, diharapkan dapat menjadi alternatif solusi bagi pemerintah melalui pendanaan non-APBN. Erick menyampaikan terima kasih kepada Wakil Presiden, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, serta Kementerian Perdagangan yang telah mendukung perhelatan akbar ini, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Road to G20 dalam Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG). "Kegiatan ini juga dapat menjadi momentum yang tepat, untuk menginformasikan kepada komunitas internasional. Mengenai berbagai upaya Kementerian BUMN menjadi lebih transparan, sebagai bagian dari komitmen keterbukaan informasi publik," ujar Erick saat menyampaikan laporan pada Opening Ceremony SOE International Conference, Senin, 17 Oktober 2022. Sejak 2019, Kementerian BUMN terus melakukan transformasi BUMN secara menyeluruh. Transformasi yang baru mencapai 80 persen itu, ditargetkan rampung pada 1,5 tahun ke depan. "Saya sangat bersyukur, kerja keras kami selama 3 tahun ini berbuah manis. Kinerja BUMN 2021 menunjukkan peningkatan yang signifikan," tutur Erick. Peningkatan revenue BUMN dilaporkan tumbuh 18,8 persen pada 2020-2021, menjadi Rp 2.295 triliun. Sementara laba konsolidasi, naik 838,2 persen dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 124,7 triliun pada 2021. Secara konsolidasi, total aset BUMN tercatat sebesar 630 miliar dolar AS atau sekitar Rp 8.978 triliun. Setara 53 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Tak cuma itu, kepemimpinan muda dan perempuan sudah menunjukkan progress yang positif. Tahun lalu, kepemimpinan perempuan di jajaran direksi telah mencapai 15 persen dari target 25 persen. Sementara kepemimpinan muda, telah mencapai 5 dari target 10 persen pada 2023. "Transformasi ini akan terus kami terus lakukan, agar BUMN dapat semakin memberikan kontribusi yang maksimal untuk Indonesia, dan mampu menjadi pemain global," ungkap Erick. Menurutnya, hasil transformasi ini menunjukkan bahwa segala upaya yang telah dilakukan selama ini, sudah berada di jalur yang benar, dan harus dilanjutkan. Agar BUMN dapat menjalankan perannya sebagai value creator dan agent of development secara lebih optimal. Serta memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat. "Untuk pertama kalinya juga, pada periode kepemimpinan saat ini, Kementerian BUMN menerbitkan Laporan Keuangan Agregrasian sebagai langkah awal menuju penerapan good corporate governance yang lebih baik," ujar Erick. Sebagai agent of development, Erick mengatakan, BUMN telah mendorong berbagai program yang langsung menyentuh masyarakat. Misalnya, penyaluran pembiayaan ultra mikro dan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. (*)
Sumber: