Komitmen Lanjutkan Proyek Berpotensi Mangkrak, Andi Sudirman : Ini Uang Rakyat

Komitmen Lanjutkan Proyek Berpotensi Mangkrak, Andi Sudirman : Ini Uang Rakyat

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR</strong> -- Momen HUT ke-353 Sulsel baru saja digelar serangkaian rapat paripurna, Rabu (19/10/2022). Terasa istimewah dengan aneka bantuan yang diserahkan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman. Namun ada hal yang tak kalah penting. Masih ada beberapa proyek maupun program pembangunan yang belum tuntas. Bahkan berpotensi mangkrak alias tidak berjalan sama sekali. Diingatkan terkait hal itu saat rapat paripurna dengan agenda HUT ke-353 Sulsel, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menegaskan tekadnya untuk melanjutkan beberapa pembangunan yang terbengkalai. "Kita berkomitmen apapun pembangunan yang telah dilakukan pemerintah provinsi, kita lanjutkan. Tanpa melihat siapa yang memulai," tegas Andi Sudirman. Ia pun mengaku, bahwa melanjutkan pembangunan dari gubernur terdahulu, sebagai tanggung jawab atas amanah yang diembannya untuk masyarakat Sulsel. "Akhirnya kita membangun tanpa memandang siapa gubernur, karena tidak pernah terganti yang namanya gubernur. Yang bapak (tetamu) lihat sekarang berdiri adalah gubernur, yang berganti orangnya saja," ujar Andi Sudirman. "Ini uang rakyat yang sudah masuk, dan harus bermanfaat untuk masyarakat. kami harus teruskan karena amanah rakyat lebih penting," tegasnya. Orang nomor satu di pemerintahan Sulsel itu pun menyatakan menjadikan amanah yang diembannya sebagai pengabdian kepada masyarakat. "Mudah-mudahan apa yang saya laksanakan terbaik bagi Sulsel demi niat ibadah dihadapan Allah Subhana Wa Ta'ala," pungkasnya. Di momen perayaan HUT ke-353 Sulsel, Andi Sudirman juga menegaskan, pihak terus berupaya untuk menuntaskan proyek prioritas di RPJMD khususnya Stadion Mattoanging. "Stadion Mattoanging sudah dua kali gagal tender. Saya bisa melakukan penunjukan langsung. Kami terus berusaha," kata Sudirman dalam pidatonya di HUT Sulsel tersebut. Ia juga menyatakan siap melanjutkan pembangunan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna hingga ke tahap fungsional, yang sebelumnya mangkrak selama tiga tahun. Juga mengusahakan pengoperasian pabrik benih jagung pertama yang berada di Pucak, Kabupaten Maros. Di samping proyek yang mangkrak, Andi Sudirman telah melanjutkan pembangunan rest area di Kabupaten Sidrap dan di Kabupaten Jeneponto. Juga mengoptimalkan pemanfaatan Brigade Siaga Bencana (BSB) Provinsi Sulsel. Tak hanya itu, rumah pemintalan Sutera di Kabupaten Wajo dan di Kabupaten Soppeng juga segera fungsional berkat dorongan komitmen dari Andi Sudirman. Sebelumnya, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari dalam rapat paripurna HUT Sulsel yang dihadiri sejumlah Kepala Daerah Kabupaten dan Kota, Forkopimda, pejabat kementerian hingga tokoh masyarakat dan pemuka agama mengatakan, pihaknya telah mengingatkan Andi Sudirman Sulaiman untuk menuntaskan Stadion Mattoanging pada Hari Jadi Sulsel tahun sebelumnya. Itu sesuai dengan dokumen yang telah disepakati bersama antara DPRD dan Gubernur yaitu RPJMD tahun 2018-2023 sebagaimana tertuang dalam Perda No.1 Tahun 2021 tentang perubahan atas Perda No. 1 Tahun 2019 tentang RPJMD tahun 2018-2023. Pasalnya pembangunan proyek Stadion Mattoanging yang tertuang di RPJMD sejauh ini belum terealisasi serta mengalami gagal tender berulang kali. Padahal pembangunan Stadion Mattoanging telah menelan anggaran sebesar Rp20 miliar lebih untuk desain proyek tersebut dengan kapasitas 40 ribu penonton. "Pada hari jadi Sulsel tahun lalu, kami telah mengingatkan kepada Gubernur bahwa sangatlah diperlukan adanya komitmen yang teguh terkait kelanjutan pembangunan Stadion Mattoanging agar segera dapat dimulai dan direalisasikan," ujar Andi Ina. Tak hanya Stadion Mattoanging, kata Andi Ina beberapa proyek yang tertuang di RPJMD juga belum dituntaskan Andi Sudirman. Seperti pembangunan rumah sakit regional di beberapa kabupaten/kota, serta penuntasan rest area. "Hal ini perlu kami ingatkan karena dalam banyak kejadian berakhirnya masa jabatan kepala daerah terkadang menyisakan proyek mangkrak, meninggalkan bangunan-bangunan yang tidak memiliki kejelasan dalam hal kelanjutan pembangunannya," ucap Andi Ina. (*)

Sumber: