Berantas Pengangguran, Matador Komitmen Jaga Ketertiban Makassar

Berantas Pengangguran, Matador Komitmen Jaga Ketertiban Makassar

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR</strong> — Tak bisa dipungkiri, pengangguran hingga kini masih menjadi persoalan di Makassar. Hal itu memaksa Matador hadir di Kota Daeng. Bukan orang yang mempunyai keahlian bertarung melawan banteng seperti kerap dipertunjukkan di Spanyol, Matador yang dimaksud di sini yaitu, Makassar Tidak Kendor. Makassar Tidak Kendor (Matador) yakni sebuah organisasi yang pengurusnya telah dikukuhkan oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan di Tribun Karebosi Makassar, Sabtu (29/10/2022) malam. Danny -sapaan akrab Moh Ramdhan Pomanto pun mengungkapkan kekagumannya terhadap para pemuda yang masuk dalam kepengurusan Matador untuk masa bakti 2022-2024 itu. Menurut orang nomor satu di pemerintahan Makassar itu, Matador sebagai wadah tempat para pemuda yang punya semangat dan peka terhadap persoalan yang kerap dihadapi anak muda di perkotaan. "Saya kagum dengan ide cerdas pemuda kita yang menginisiasi lahirnya Matador. Insyaallah kita akan memberantas pengangguran dengan menciptakan peluang bersama-sama," ungkap Danny Pomanto. Danny juga merespons nilai-nilai yang disepakati dan diusung Matador. Menurutnya kehadiran Matador membuat dia tetap semangat dalam bekerja. "Matador mengandung semangat tidak boleh putus asa, harus berjuang di jalan kebaikan. Slogan Tertib-Teratur adalah kecerdasan yang harus disatukan menjadi sebuah kekuatan. Kalau ada Matador, Wali Kotanya tidak boleh kendur," ujar Danny Pomanto. "Terima kasih atas inisiasi anak muda yang tidak mau lihat Makassar kendor. Jaga Makassar, jaga Matador, jaga masa depan," sambungnya. Ketua Umum Matador, Ardianto mengatakan organisasi yang dia pimpin berkomitmen untuk menjaga Kota Makassar tetap kondusif dan nyaman untuk semua. "Organisasi Matador haram hukumnya ugal-ugalan di Makassar, berbuat onar di Makassar. Makanya slogan kita Tertib dan Teratur," kata Ardianto. Diketahui terdapat 1.100 orang anggota Matador yang tersebar di 15 sektor dari berbagai wilayah yang ada di Makassar. (*)

Sumber: