Kampung Komoditi Sinjai Tunjang Produk Berdaya Saing

<strong>diswaysulsel.com, SINJAI</strong> -- Upaya pengembangan komoditi unggulan di Sinjai mesti menyesesuaikan lahan dan iklim. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sinjai pun perlu melakukan pemetaan. Kepala Dinas TPHP Sinjai, Kamaruddin menyampaikan, pemataan tersebut menyesuaikan potensi alam dengan kelayakan komoditas yang layak dikembangkan, Menurut Kamaruddin,upaya tersebut diharapkan bisa menghasilkan komoditi dengan hasil produksi yang unggul dan memilki daya saing. Untuk diketahui, sektor pertanian nantinya akan diarahkan untuk menjadi sektor ekonomi modern yang unggul, efisien, berdaya saing dan tangguh. "Untuk merealisasikan hal tersebut dan dalam mendukung visi misi bapak bupati sinjai, kami saat ini fokus dalam mengembangkan komoditi unggulan di setiap kecamatan dengan membangun kampung-kampung komoditi," ungkap Kamaruddin, Jumat (18/11/2022). "Pengembangan komoditi unggulan di setiap kecamatan terus akan kita fokuskan sesuai visi dan misi bupati Sinjai yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Sinjai tahun 2018-2023," imbuhnya. Beberapa kampung komoditi yang dibangun itu seperti, komoditi sentra bawang merah di Desa Balakia dan di Kelurahan Tassililu Kecamatan Sinjai Barat, komoditi kentang di Desa Gunung Perak, buah durian di Kecamatan Tellulimpoe dan cabe di Sinjai Timur, Sinjai Selatan dan Sinjai Borong. Selain itu, saat ini juga fokus untuk mengembangkan komoditi perkebunan, seperti kopi di Sinjai Barat dan Sinjai Borong, kakao di Kecamatan Sinjai Tengah dan Bulupoddo. Sedangkan untuk buah-buahan, selain durian dan cengkeh di Tellulimpoe, juga telah mengembangkan buah manggis di Sinjai Borong dan Sinjai Tengah. Sementara untuk tanaman padi hampir di seluruh kecamatan terus dikembangkan kecuali kecamatan Pulau Sembilan. Dan pengembangan komoditi sayur - sayuran sendiri dampaknya sekarang sudah dirasakan oleh masyarakat, sementara untuk komoditi perkebunan dan buah-buahan saat ini masih dalam tahap pertumbuhan sebab merupakan tanaman musiman dan butuh waktu untuk berproduksi. (*) &nbsp; Penulis: Andi Irfan

Sumber: