Isu Penculikan Anak Resahkan Masyarakat Bone

Isu Penculikan Anak Resahkan Masyarakat Bone

<strong>diswaysulsel.com, BONE</strong> -- Isu Penculikan anak kini mulai meresahkan masyarakat Kabupaten Bone saat ini pasca kejadian Tragis penculikan dan Pembunuhan Anak minggu kemarin yang terjadi di Makassar. Di dalam media sosial (Medsos) salah satu warga dari kelurahan Bajoe kecamatan Tanete Riattang Timur Bone yang melempar statusnya terkait adanya dugaan percobaan penculikan keponakannya. "Sekedar Info dan tidak ada maksud menakut-nakuti atau teror, kejadian tadi sore Ponakaknku yang kelas 5 SD, sementara duduk teras sendiri, Tiba-tiba didekati mobil avansa hitam sambil memanggil ponakanku dengan menyodorkan sebotol minuman tapi untung sebelumnya saya sdh peringatan Ponakaknku untuk tidak mendekat atau ikut kalau yang panggil, dan lari turun dan cari perlindungan ke rumah tetangga karena di rmhnya tidak orang lagi sendirian, ini bukan cerita dari mulut ke mulut tapi betul -betul sudah ada di sekitar kita, jadi saya harap kita lebih ekstra mengawasi anak -anak dan menyadarkan saya bahwa penculik anak -anak audah merajelal dan sudah ada di daerah kita ini," tulis dalam sebuah medsos atas nama Zandrina Zaidhan. Kedua masih beredar di sebuah medsos jika lercobaan oenculikan sempat terjadi di jalan Besar Ka juara Kelurahan Jeppe'e, Kecamatan Tanete Riattang Barat. Dalam tulisan itu menjelaskan, ponakannya sudah sempat didorang masuk ke mobil. Namun sempat terlihat oleh guru dan sempat memanggil anak yang didorong ke mobil tersebut dan dilepas oleh orang yang diduga penculik, tulis dalam sebuah medsos . Hal ini lah yang memicu keresahan bagi orang tua di kabupaten Bone , akibat beredarnya isu maraknya percobaan penculikan di kabupaten Bone saat ini. Seperti yang diakui oleh salah satu orang tua di kelurahan Macege, Murni, yang mewanti-wanti anaknya untuk tidak percaya dan tidak ikut jika tidak mengenal orang tersebut. "Betul pak kami sangat takut dan kuatir apalagi saat ini sudah ada beberapa pesan baik dari media maupun dari cerita -cerita yang beredar jika di bone ini sudah adami penculik," ungkapnya. Senada juga dilontarkan oleh Rahma, warga Macanang, yang mulai tidak tenang dengan isu yang berkembang tersebut dan mulai mengajarkan anak-anaknya yang masih berusia 8 dan 10 tahun itu tidak mudah twegiurbdwngan permen dan minuman yang diberikan oleh orang yang tidak dikenal. "Semenjak ada nya isu itu pak sy selalu mengantar jemput anak saya ke sekolah dan waktu bermainnya pun saya batasi," urainya. Beberapa warga terkhusus para ibu-ibu rumah tangga berharap agar hal isu penculikan ini segera bisa di twlusuri pihak kepolisian Bobe agar tidak menjadi kwrwsahan yang berkepanjangan bagi masyarakat kabupaten bone. (*) Penulis: Subaer

Sumber: