Tetap Ardern

Tetap Ardern

&nbsp; Oleh: Dahlan Iskan <strong>MENGAPA</strong> menyerah? Apakah karena dia seorang wanita? Itulah pertanyaan nakal di seputar pengunduran diri Jacinda Ardern sebagai perdana menteri Selandia Baru kemarin. Jacinda sangat populer, bahkan di seluruh dunia. Sampai terbentuk Jacinda-mania. Dia juga dinilai sangat berhasil, termasuk dalam menangani Covid-19. Selandia Baru tergolong negara yang paling awal melakukan <em>lockdown</em>. "Saya tidak menyesal menyatakan mundur," kata Ardern kemarin, seperti dikutip media di sana. Hari ini dia akan menghadiri pertemuan Partai Buruh: membahas siapa penggantinyi. Anda pun sudah tahu: penggantinyi laki-laki. Chris Hipkins. Dua tahun lebih tua. Ia menteri pendidikan di kabinet Ardern. Maka pupuslah harapan Jacinda-mania untuk tetap punya idola di pojok Selatan dunia. Alasan Jacinda memang bisa membuat siapa pun iba. Lalu memakluminya. Dia merasa sudah sangat lelah. Tidak ada cadangan energi lagi di tangkinya. Apalagi anak tunggalnyi, segera masuk sekolah. Umur 5 tahun. Mungkin sudah saatnyi masuk TK nol kecil (A). Itulah anak yang dilahirkan saat Ardern menjabat perdana menteri. Setelah mundur, Ardern juga bisa segera mengatakan kepada Clark Gayford: "saatnya kita menikah." Tekad untuk kawin itu sudah pernah disepakati di tahun 2018. Yakni saat anak mereka berumur 1 tahun. Tahun perkawinan pun sudah ditetapkan: Agustus 2022. Yakni ketika anak mereka berumur 4  tahun. Tapi jauh sebelum tanggal perkawinan itu datanglah Covid. Ditunda. Mungkin baru  tahun ini. Selama ini status Clark dalam protokol kenegaraan disebut <em>domestic partner</em>. Bukan <em>husband</em>. Yakni pasangan kumpul kebo seorang pemimpin negara. Saya telat tahu soal istilah <em>domestic partner</em> itu. Saya baru tahu ketika ikut rapat kabinet menjelang KTT APEC di Bali. Waktu itu dibahas apa predikat pasangan seorang pemimpin negara yang tidak berstatus istri. Ternyata, secara protokoler kenegaraan, status orang itu: <em>domestic partner</em>. Berarti Ardern akan kawin setelah bukan sebagai pimpinan negara. Dia menyerahkan jabatan kepada Chris tanggal 7 Februari. Tepat di saat kita merayakan Cap Go Meh. Tujuh bulan kemudian, Oktober 2023, adalah hari akan dilaksanakan Pemilu. Mengapa Ardern mundur sekarang justru dengan alasan itu: untuk memberi kesempatan kepada penggantinyi bersiap diri menghadapi Pemilu. Pemilu di Selandia Baru harus berlangsung tiap tiga tahun. Tidak boleh ada penundaan dengan alasan apa pun. Bisa saja Ardern menyelesaikan dua periode jabatannyi, tapi itu berarti tidak akan ada waktu bagi calon dari partainyi untuk mengisi tangki. Mengapa Ardern merasa kelelahan dan tidak punya cukup energi lagi di tangkinya? Katanyi: menjadi pemimpin negara itu memang hebat, tapi tantangan yang harus dihadapi juga sangat besar. Sorotan dari publik juga tidak pernah berhenti. Belum lagi kalau ada kejadian yang di luar perkiraan. Misalnya Covid. Selama lockdown Covid itu Ardern tetap mengendalikan negara dari rumah. Juga tetap merawat bayi. Sekaligus harus tetap menyemangati bangsanyi. Maka dia membuka Instagram <em>live</em>. Terlihat dia sedang menjawab pertanyaan dari rakyat sambil menidurkan bayi. Adegan itu sangat mengguncang dunia. Terutama para wanita. Itulah tantangan seorang pemimpin wanita. Yang harus lebih hebat dari pemimpin pria. Yang juga tidak terduga adalah penembakan membabi buta di masjid besar itu. Yang menewaskan lebih dari 45 orang yang lagi salat Jumat. Ardern bisa mengendalikan keadaan kritis saat itu. Dia pun terlihat sering tampil mengenakan kerudung muslimah. Ardern sendiri awalnya beragama Mormon. Yakni aliran dalam Kristen yang melarang makan babi dan memperbolehkan poligami. Tapi belakangan Ardern keluar dari Mormon. Dia pilih tidak beragama. "Saya tidak bisa lagi ikut dalam agama yang terorganisasi," katanyi. Status kumpul kebo sendiri memang tidak masalah di dunia politik di sana. Ardern sudah berpasangan dengan Clark sejak lama: tahun 2013. Jauh sebelum Ardern jadi anggota DPR dan kemudian menjadi perdana menteri. Clark adalah seorang penyiar radio dan televisi. Juga seorang pengasuh acara memancing di televisi. Nama programnya: Fish of the Day. Clark sering ikut Ardern bertugas ke luar negeri. Ia lebih banyak mengasuh anak ketika Ardern melakukan acara kenegaraan. Anak itu diberi nama panjang: Neve Te Aroha Ardern Gayford. Neve diambil dari bahasa Irlandia. Artinya: cemerlang. Te Aroha dari bahasa suku Maori. Artinya: cinta. Ardern nama ibunyi. Gayford nama bapaknyi. Ardern dari keluarga politikus. Sejak umur 17 pun dia sudah masuk partai: Partai Buruh. Tapi yang paling menonjol dari kepemimpinannyi adalah kesederhanaan dan cara berpikirnyi yang disukai rakyat di mana saja. Banyak yang mengira Ardern akan jadi pemimpin negara yang amat lama. Sekaligus berharap bisa jadi inspirasi banyak wanita untuk jadi seperti dirinyi. Ternyata Ardern tetap Ardern. Dia punya pikiran sendiri. Punya sikap sendiri. Punya pilihan sendiri. <strong>(*)</strong> &nbsp;

Sumber: