DP Kumpulkan Simpul Relawan Pilgub
<strong>DISWAYSULSEL.COM, MAKASSAR</strong> — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mulai memetakan konstelasi politik jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2024 mendatang. Danny Pomanto mulai buka ruang dukungan baik lewat jalur independen dan partai politik. Keseriusan Danny Pomanto bertarung di Pilgub Sulsel mulai terlihat. Mengingat kepala daerah berlatar belakang arsitek ini akan mengumpulkan seluruh komunitas relawannya awal Februari 2023. Pertemuan itu dikemas sebagai ajang silaturahmi yang dipusatkan di Tokka', Kabupaten Maros. Bahkan setiap relawan yang hendak memasuki kawasan pertemuan nantinya tidak diperbolehkan membawa handphone. Menurut Danny Pomanto, pertemuan tersebut sebagai upaya untuk menjaga semangat kebersamaan serta persaudaraan bersama relawan memasuki tahun politik, baik Pilpres, Pileg dan Pilkada. "Politik itu semua jalan ada. Kita sudah pernah mengalami independen, pernah satu partai, pernah dua partai, pernah banyak partai," kata Danny Pomanto kepada wartawan ketika disinggung pertemuan nantinya apakah turut menggalang dukungan perseorangan untuk Pilgub, Rabu 25 Januari 2023. Bagi Danny Pomanto, pertemuan untuk menjaga semangat kebersamaan tersebut cukup penting demi kebaikan Sulsel secara umum dan Kota Makassar secara khusus. Diungkapkan Danny meskipun ada potensi jalur independen tetapi dia memiliki hubungan baik dengan semua partai politik. " Saya sahabat semua partai. Saya inikan semangat persaudaraan dengan anak - anak (relawan), semangat menjaga Makassar, semangat memberdayakan masyarakat, jadi semangat ku itu lebih utama. Kalau saya itu cocok dengan partai apapun. Jadi semangat kita jaga," ucapnya. Sementara itu, komunitas relawan Danny Pomanto juga mengaku siap jika diminta untuk mendulang dukungan perseorangan untuk Pilgub Sulsel. Ketua Umum Komunitas Sahabat DP 2020, Husain Hamka mengatakan komunitas relawan Danny Pomanto semuanya siap bekerja. Menurut dia, khusus di Kota Makassar setidaknya ada 3.000 lebih komunitas Danny Pomanto siap bekerja. Belum terhitung komunitas di daerah. Katanya, 24 daerah di Sulsel, relawan Danny Pomanto telah terbentuk. "Baliho DP (yang tersebar di seluruh daerah di Sulsel,red) itu inisiatif komunitas, bukan perintah bapak. Komunitas sudah 24 daerah. Komunitas siap melakukan apa saja, termasuk pengumpulan KTP," tegasnya. Diketahui mencuatnya isu Danny Pomanto bakal mengendarai jalur independen salah satu faktor adalah keretakan hubungannya dengan Partai NasDem. Rumor yang berkembang bahwa keretakan tersebut terjadi karena Danny Pomanto berbeda pilihan figur untuk Pilpres 2024. Keinginan Danny Pomanto bertarung melalui jalur independen sudah terbukti, itu ketika dia maju di periode keduanya pada Pilwali 2018. Kala itu, Danny Pomanto telah memenuhi persyaratan dukungan KTP dari warga Kota Makassar. Hanya saja, dia diduga dijegal. Akibatnya lawan Danny Pomanto kala itu, Munafri Arifuddin harus melawan kotak kosong. Tapi Munafri kalah dari kotak kosong. Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai potensi Danny bertarung di Pilgub Sulsel melalui jalur independen perlu diperhitungkan. Hanya saja, kata Nursandy, dinamika politik di level provinsi sangat berbeda. Menurut Nursandy, di Pilgub Sulsel 2024 jalur partai politik masih menjadi primadona. Selain bisa memenuhi syarat pencalonan, kata dia, jalur partai politik bisa menopang perolehan suara. "Maju melalui jalur parpol masih menjadi primadona. Infrastruktur parpol lebih nyata dalam menopang akselerasi sosialisasi politik bagi figur. Apalagi Sulawesi Selatan memiliki luas wilayah dan populasi pemilih yang besar, " ujarnya. Meski demikian, disebut Nursandy, opsi jalur independen tidak menutup kemungkinan bakal digunakan. "Kemungkinan itu ada. Tapi peluangnya terjadinya saya nilai kecil, " imbuhnya. Diketahui untuk maju sebagai calon independen harus memenuhi syarat usungan dari warga bentuk KTP yang diatur dalam Peraturan KPU 10 tahun 2016. Syarat itu minimal dukungan calon perseorangan 10 persen untuk DPT 2 juta dan 8,5 peren untuk DPT dua juta sampai enam juta. Sedangkan 7,5 persen untuk DPT enam juta sampai 12 juta dan 6,5 persen untuk jumlah DPT lebih dari 12 juta. Selain itu dukungan tersebut haruslah tersebar di lebih dari 50 persen jumlah kabupaten dan kota di provinsi tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun dalam rapat pleno KPU Sulsel medio Juli 2022, sebanyak 6.125.630 Data Pemilih Berkelanjutan (DPB). Dengan jumlah tersebut bakal calon harus mengumpulkan dukungan dari warga sebanyak 8,5 persen atau setara 700 ribu KTP harus dikumpulkan. Sebelumnya, Komisioner KPU Sulsel, Asram Jaya mengatakan, pihaknya masih menunggu P-KPU untuk Pilgub Sulsel 2024. Namun untuk jalur independen, acuannya Undang - Undang pemilihan Kepala Daerah. "UU nomor 10 tahun 2016. Karena PKPU yang baru keluar mengatur soal Pemilu. Kalau pemilihan kepala daerah masih jauh tahapannya, " tukas Asram
Sumber: