Pertamina Lempar Tanggungjawab ke Pelindo Soal Area Buffer Zone Depo BBM Makassar
<strong>DISWAYSULSEL.COM, MAKASSAR</strong>- PT Pertamina MOR VII melepaskan tanggungjawab buffer zone atau zona aman dari pemukiman warga di area Terminal Pengisian Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT Pertamina Makassar ke PT Pelindo. Pasalnya Lahan yang digunakan oleh PT Pertamina MOR VII Makassar sebagai TBBM adalah status sewa lahan milik PT Pelindo. Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Region Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan lahan TBBM Pertamina Makassar di Kecamatan Ujung Tanag Berada di lahan sewa milik PT Pelindo. “Nah di lahan sewa tersebut kita tentunya pada saat melakukan penyewaan sudah termasuk area buffer zone. Di area buffer zone tersebut kita kurang berkompeten apabila di area tersebut disewakan lagi kepada warga atau dialihgunakan kepada yang lainnya, seperti ada pemadam kebakaran disitu karena statusnya milik lahan Pelindo dan kita hanya sewa,”terangnya kepada Disway Sulsel, Kamis (9/3/23). Namun Jika dilihat dari udara, lanjut Taufik, area yang berbahaya itu ada disisi selatan. “Disisi selatan ini ada tangki timbun kita, yang tidak berbatasan dengan apapun atau pemukiman warga karena diseberangnya ada pemadan kebakaran, dan ujung jalan Tol Soekarno Hatta dan Kawasan Sebagian Pelabuhan peti kemas,”lanjutnya. Sementara disisi timur itu berbatasan dengan kelurahan Tamalaba yang dipisahkan dengan jalan yang cukup lebar. “Apalagi disisi timur tidak ada area berbahaya karena disitu hanya ada filing set pengisian,”tambahnya. “Kalo soal mengacu zona aman itu kita sudah sangat aman karena jaraknya itu melebihi dari yang ditentukan national fire protection american standard itu 30 meter, itu jaraknya kita sudah sangat aman karena itu sudah lebih dari 300 meter,”akunya. Olehnya, Ia Untuk menghimbau masyarakat tidak panik karena di Pertamina dengan situasi yang ada itu tetap melatih warga dengan tabung safety. “Setiap tahun kita rutin lakukan pelatihan tabung safety, apalagi warga Tamalaba dan Pattingalloang itu 50 persen adalah karyawan yang bekerja di kita sehingga sudah jauh lebih terlatih secara safety,”beber Taufik. Salah seorang warga yang tak ingin Namanya dikorankan mengaku was-was dengan keberadaan Depo atau Terminal Pengisian Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT Pertamina MOR VII Makassar yang berdekatan dengan komplek pemukiman warga. Mereka khawatir insiden di Depo Plumpang PT Pertamina Koja, Jakarta Utara beberapa waktu lalu juga terjadi di pemukimannya.“Tentu saja kami was-was, bisa saja kejadian di Plumpang terjadi disini. Mungkin sebaiknya pihak pertamina melakukan Langkah-langkah mitigasi jika terjadi bencana kebakaran,”ungkapnya, Kamis (9/3/2023). Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, pihaknya akan membuat buffer zone atau wilayah aman di sekitar kilang-kilang (terminal BBM) Pertamina Adapun menurut Erick, wilayah aman antara depo BBM dan pemukiman warga akan dibatasi sejauh 50 meter dari pagar tutup area depo. Dia menjelaskan, penetapan buffer zone ini sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk melindungi masyarakat. "Karena ini bagian dari perlindungan masyarakat yang didorong oleh Bapak Presiden dan kami meyakini ini hal yang penting. Maka kita akan membuat buffer zone atau wilayah aman di sekitar kilang-kilang (terminal BBM) Pertamina," ungkap Erick usai rapat dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Senin (6/3/2023). Dari hasil penelusuran, sekitar tahun 2005 sempat terjadi insiden kebakaran di dalam Depo atau Terminal Pengisian BBM PT Pertamina Makassar. Insiden itupun membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah karena khawatir tangki BBM PT Pertamina meledak. Keberadaan Depo atau Terminal Pengisian BBM PT Pertamina Makassar pada Agustus 2017 lalu, sempat diprotes oleh warga Kecamatan Ujung Tanah. Dalam aksinya mereka menuntut pihak PT Pertamina untuk angkat kaki dari Kecamatan Ujung Tanah. Tuntutan tersebut akibat insiden ambruknya tangki LPG Pertamina yang membuat para warga khawatir, sehingga saat itu warga berharap PT Pertamina segera memindahkan pusat pengisian LPG di jalan yang jauh dari pemukiman warga.
Sumber: