Fokus Tatap Pilkada, Petahana Masuk ‘Bangku Cadangan’

Fokus Tatap Pilkada, Petahana Masuk ‘Bangku Cadangan’

<strong>DiswaySulsel, Makassar </strong>- Para petahana di DPRD Sulsel memilih tidak ikut dalam pertarungan kursi legislatif, dan memanaskan mesin untuk kontestasi eksekutif yaitu kepala daerah. Mereka ialah Andi Ina Kartika Sari (Barru), Hengky Yasin (Takalar), Tenri Liwang (Wajo), Muhammad Syarif Karaeng Patta (Jeneponto), Darmawangsa Muin (Gowa) Syamsuddin Karlos (Jeneponto), Husmaruddin (Luwu), Suwardi Haseng (Soppeng), John Rende Mangontan (Tana Toraja). Meskipun begitu beberapa diantara mereka baik secara personal ataupun kepartaian, masih menimbang-nimbang apakah akan maju pilkada atau nyaleg terlebih dahulu. Semua tergantung kalkulasi partai. Andi Ina Kartika Sari yang juga Ketua DPRD Sulsel mengaku sebagai seorang politikus ia punya cita-cita menduduki jabatan eksekutif kepala daerah. “Rencana politik saya kedepan itu tadi cita-cita politik saya sebagai orang Politikus pasti adalah ingin menjadi kepala daerah di dapil saya, daerah saya tentu menjadi basis saya,” terangnya ketika ditemui awak media di Kantor KPU Sulsel, beberapa waktu lalu. Meski memiliki niat, namun Andi Ina masih bimbang dengan keputusan maju di Pilkada Barru. Sebab politikus Partai Golkar itu mengaku keputusan tersebut belum pasti, karena masih ingin melihat berbagai pertimbangan yang matang. “Tapi ini masih panjang kedepan. Yah biarlah saya tetap melihat keadaan yang ada seperti apa di lapangan, dan tetap dengan pertimbangan yang ada nantinya,” ujarnya. Sedangkan, Ketua PKB Sulsel Azhar Arsyad mengaku bahwa ketiga kadernya (Hengki Yasin, Tentu Liwang dan Muhammadiyah Syarif), yang merupakan petahana di DPRD Sulsel, masih punya potensi untuk kembali masuk di Daftar Calon Tetap (DCT). Menurut Anggota DPRD Sulsel itu, partai akan melihat dan mengevaluasi para kader-kader yang akan menggantikan posisi para petahana nyaleg, apakah punya kans kuat untuk terpilih atau tidak. Jika tidak, para petahana ini akan kembali nyaleg. "Ceritanya ini kalau dia tidak maju berarti slotnya diisi orang lain yang memungkinkan dapat kursi. Nanti kita evaluasi, partai akan evaluasi perjalanannya, kalau kursinya rawan kita kasih masuk kembali," bebernya. Menurutnya sebelum DCT, semuanya masih bisa berubah tergantung dari keputusan dan kebijakan internal PKB sendiri. "Oh iya, tergantung partai, dievaluasi beberapa bulan, belum ada fix caleg, DCT pi itu baru fix caleg," sambungnya. Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Sulsel Syamsul Rizal alias Deng Ical mengaku optimis dengan para caleg-caleg PKB sekarang. Walakin, para caleg tetap akan dievaluasi dan disurvei apakah dijamin bisa mendapatkan kursi atau tidak. Apalagi kata Deng Ical target PKB Sulsel tidak muluk-muluk, mereka hanya ingin satu kursi di setiap dapil di Sulsel. Jika kalkulasi partai Islam itu menghasilkan target dapat tercapai, tanpa petahana harus turun, maka caleg lainlah yang akan ditugaskan akan tetap maju. Alasan lain mengapa para petahana difokuskan pada kontestasi Pilkada kata Mantan Wakil Walikota Makassar itu, musababnya sebagai motivasi bagi para caleg lain agar lebih optimis meraih kursi. "Kita khawatirkan semangat caleg yang lain, (kalau) ada Incummbent (caleg baru bilang) sessa Ki, itu kita khawatirkan, tapi kalau kita lihat tidak menjamin (caleg baru), kita pasti tugaskan (petahana)," tuturnya. Di sisi lain, Syamsudin Carlos mengaku optimis menatap kursi Bupati Jeneponto. Ia bahkan mempunyai relawan yang siap memenangkan dirinya di daerah yang terkenal dengan Coto Kuda-nya itu. "Alhamdulillah saya diamanahkan oleh partai dan Jeneponto ini kan daerah termiskin di Sulsel sehingga saya diamanahkan untuk memajukan daerah kami sehingga insya Allah aktif bersosialisasi di masyarakat," imbuhnya. Sementara, Ketua DPW Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras juga telah memastikan, memasang Darmawansyah Muin maju di Pilkada Gowa. "Beliau fokus untuk Pilkada. Saat ini posisinya (untuk maju caleg) digantikan istrinya," ujarnya ketika dihubungi Harian Disway Sulsel, kemarin. (fat/sky)

Sumber: