Proyek Bandara Sulhas Molor

Proyek Bandara Sulhas Molor

<strong>Pelayanan Penumpang Terganggu</strong> DISWAY, MAKASSAR -- Molornya pembangunan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin (Sulhas) Makassar mendapat atensi serius dari wakil rakyat yang berada di Senayan. Pasalnya penuntasan proyek Bandara Sultan Hasanuddin yang dimulai pembangunannya akhir 2019 ditarget rampung Oktober 2021. Namun molor. Berbagai alasan dari pihak Angkasa Pura mengenai molornya proyek yang dianggarkan Rp2,6 triliun ini. Mulai terjadi refocusing anggaran ketika masa Pandemi Covid-19, serta ketidaksiapan dana Angkasa Pura. Mengingat pembiayaan proyek perluasan Bandara Sultan Hasanuddin dari 6 gate menjadi 12 gate memakai dana Angkasa Pura sendiri. Meski dana sendiri namun Angkasa Pura merupakan perusahaan di bawah naungan Kementerian BUMN. Adapun proyek perluasan Bandara Sultan Hasanuddin tersebut, sejauh ini telah menelan anggaran Rp1,9 triliun dengan progres pekerjaan sekitar 65 persen. Namun molornya pembangunan Bandara Sultan Hasanuddin ini membuat kenyamanan penumpang terganggu, khususnya fasilitas parkir yang kadang kala membuat pengunjung terminal kebingungan. Fasilitas tidak berjalan optimal, padahal pengunjung keluar masuk Bandara harus bayar karcis. Serta bangunan renovasi yang terbangun setengah setengah mengancam keselamatan pengunjung terminal. Itu dapat dilihat di pintu kedatangan, adanya pembatas dari seng. Sewaktu - waktu potensi rubuh jika ada angin kencang. Anggota Komisi V DPR RI yang membidangi Infrastruktur dan Perhubungan, Hamka B. Kady mengatakan, Angkasa Pura telah memiliki komitmen untuk menuntaskan pembangunan Bandara Sultan Hasanuddin. Pekerjaan yang sempat molor ini akan dilanjutkan Oktober 2023 ini. "Janji Angkasa Pura Oktober mulai kerja, karena dana pembangunan bandara bersumber uang Angkasa Pura sendiri tidak ada APBN," ucap Hamka. Namun Legislator DPR RI asal Sulsel ini menegaskan akan membahas mengenai penuntasan pembangunan Bandara Sultan Hasanuddin dalam rapat kerja Komisi V bersama Kementrian terkait nantinya. Mengingat dari berbagai proyek Bandara di Indonesia di bawah naungan Angkasa Pura, sisa Sultan Hasanuddin yang terkesan mandek."Ini menjadi atensi kami," tegas Legislator Senayan dari fraksi Golkar itu. Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras berharap, Angkasa Pura memiliki keseriusan terkait pembangunan Bandara Sultan Hasanuddin. Tidak pilih kasih. Apalagi Bandara Sultan Hasanuddin kerap mengalami over load atau melebih kapasitas. “Bandara Sultan Hasanuddin bisa menjadi prioritas. Kami juga minta Angkasa Pura 1 jangan pilih kasih dalam membangun bandara. Masa yang lain sudah selesai tapi Makassar belum. Ini bandara terbesar Indonesia Timur, sudah over load, harus diperbesar, " tegasnya. Menurut politisi Partai Gerindra itu, proyek Bandara Sultan Hasanuddin untuk penambahan kapasitas dan ditargetkan bisa selesai pada 2024. Ia menganggap penyelesaian proyek Bandara Hasanuddin ini penting. Apalagi masuk dalam proyek strategi nasional. ” Ini PSN dan harus dituntaskan 2024. Tidak ada tawar menawar lagi,” tegas Ketua Gerindra Sulsel itu baru - baru ini. Hal yang sama disampaikan, Legislator DPR RI Muh Aras mengaku sudah menyuarakan perihal mandeknya proyek perluasan Bandara Sultan Hasanuddin ini. Politisi PPP tersebut membeber dirinya bahkan memperjuangkan agar proyek tersebut kembali dikerjakan dan diselesaikan sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo selesai. "Sudah saya suarakan di komisi dan insya allah dijanji Agustus akan dimulai kembali dikerjakan dan dijanji akan selesai sebelum Jokowi berakhir," tuturnya. Aras juga menegaskan dirinya sebagai perwakilan Sulsel yang duduk di Senayan akan terus memperjuangkan hal-hal yang memang perlu diperjuangkan terlebih lagi proyek tersebut sudah molor. "Saya sudah suarakan itu dan kita sudah bahas, proyek itu akan dilanjutkan kembali Insya Allah," tutupnya. Sementara, General Manager (GM) PT Angkasa Pura, Mahyudi membantah pembangunan proyek Bandara Sultan Hasanuddin mandek. Menurut dia, saat ini proyek pembangunan bandara internasional itu memang direncanakan untuk selesai bukan di tahun 2021 melainkan 2024. "Saat ini proyek sedang berjalan tidak mandek di perkirakan selesai di 2024 November, Tidak ada yang lama memang schedule-nya sampai November 2024," terangnya ketika dihubungi Harian Disway Sulsel melalui pesan singkat, Kamis 27 Juli 2023. Mahyudi mengaku bahwa kontraktor masih sibuk untuk melakukan pembangunan konstruksi dan progresnya kini telah mencapai 65 persen. Mahyudi mengakui jika proyek tersebut cukup menganggu kenyamanan penumpang.Terlebih lagi tidak tertata dengan baik parkiran bagi pengunjung. "Pertama manajemen bandara mohon maaf atas berkurangnya pelayanan di karenakan ada pembangunan bandara, kita sudah semaksimal mungkin untuk memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa," imbuhnya. Dia juga menghimbau kepada seluruh pengguna jasa Bandara untuk datang lebih awal agar tidak tergesa-gesa karena jarak parkiran dan bandara yang tidak seperti biasa. "Yang biasanya 2 jam sebelum keberangkatan menjadi 3 jam sebelum keberangkatan," pungkasnya.(TIM)

Sumber: