78 Tahun Merdeka, Demokrasi Harus Jurdil

78 Tahun Merdeka, Demokrasi Harus Jurdil

<strong>DISWAY, MAKASSAR --</strong> Kemerdekaan Republik Indonesia yang berusia 78 tahun sepatutnya menjadi momentum pesta demokrasi lebih baik, jujur adil dan bersih (Jurdil). Apalagi momentum kemerdekaan, 17 Agustus 2023, sekaligus menyambut pesta demokrasi Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif pada 14 Februari 2024. Semangat kemerdekaan ini pun perlu dijadikan para politisi untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat menyongsong pesta demokrasi mendatang. Tujuannya terwujudnya demokrasi gagasan, bukan pengkultusan. Direktur Eksekutif Perludem,  Khoirunnisa Nur Agustyati menyebutkan, ini perlu dilakukan setiap bakal calon wakil rakyat. Apalagi bakal calon legislatif nantinya akan memperjuangkan kepentingan masyarakat. "Kemerdekaan ini sepatutnya dijadikan ajang merdeka demokrasi, tanpa intervensi. Masyarakat harus merdeka menentukan pilihan," ucapnya. Ketua Partai Buruh Sulsel, Akhmad Rianto berharap, semangat kemerdekaan ini selaras penyelenggaraan Pemilu yang jujur dan adil. Hanya saja momentum kemerdekaan ini buruh belum seutuhnya merdeka. Sebab disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law). Pasalnya regulasi ini tidak berpihak langsung ke buruh. “Buruh dan pekerja harus merdeka. Kita berharap semangat kemerdekaan ini bisa menular ke partai buruh untuk meraih hasil maksimal di Pemilu 2024 nanti," imbuhnya. Sementara, pada momentum HUT RI Ke 78 ini, Ketua KPU Makassar M Faridl Wajdi mengajak seluruh warga Kota Makassar untuk senantiasa membantu menjaga dan mengawal kesuksesan Pemilu 2024. "KPU mengajak seluruh warga Kota Makassar ikut serta mengawal dan menyukseskan pemilu 2024 sebagai sarana integrasi bangsa," ucapnya. Farid berharap kontribusi dan keterlibatan warga Kota Makassar dalam mengawal Pemilu, sebab menurutnya keterlibatan warga menjadi salah satu faktor pendorong terciptanya Pemilu berkualitas. "Harapan kami dengan keterlibatan warga kota dalam mengawal Pemilu maka Pemilu 2024 akan menjadi pesta demokrasi yang benar-benar partisipatif," tuturnya.(BAR/WHD)

Sumber: