Sudirman Sibuk Resmikan Infrastruktur di Ujung Periode

Sudirman Sibuk Resmikan Infrastruktur di Ujung Periode

<div class="adn ads" data-message-id="#msg-a:r-6389205826793380277" data-legacy-message-id="18a1d2e79cea4fb5"> <div class="gs"> <div class=""> <div id=":gf" class="ii gt"> <div id=":g8" class="a3s aiL "> <div dir="ltr"><strong>DISWAY, MAKASSAR --</strong> Masa jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman sudah berada di penghujung waktu. Dua Minggu lagi, tepatnya pada tanggal 5 September 2023 mendatang, Sudirman akan resmi melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Sulsel. Di penghujung masa jabatannya, Sudirman terlihat tengah disibukkan dengan peresmian beberapa program pembangunan infrastruktur. Diketahui selama beberapa minggu terakhir Sudirman telah meresmikan beberapa proyek pembangunan infrastruktur. Di antaranya pembetonan dan peluasan ruas jalan Antang yang kini sudah selesai direkonstruksi dan diresmikan oleh Gubernur Sulsel itu pada 21 Agustus 2023. Kemudian Sudirman juga meresmikan penyempurnaan bangunan Masjid 99 Kubah Asmaul Husna pada 20 Agustus 2023. Terbaru dia telah meresmikan Rumah Sakit La Mappapenning sebagai Rumah Sakit Regional Kabupaten Bone pada 22 Agustus 2023. Beberapa proyek pembangunan yang sementara berjalan juga terus dikebut. Seperti pembangunan kembali Jembatan Pacongkang, ruas jalan Tanabatue - Sanrego - Palattae di Bone, dan juga rekonstruksi ruas jalan Bu'rung-Bu'rung - Bili-Bili di Gowa. Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sulsel, Irawan Dermayasamin menyampaikan untuk pembangunan ruas jalan sendiri, penyiapan anggarannya meliputi 30 paket jalan yang akan dikerjakan tahun ini. “Untuk tahun ini kita siapkan Rp600 Miliar,” ungkapnya pada awak media belum lama ini. Melihat pembangunan infrastruktur yang seakan dikebut di akhir masa jabatan Gubernur ini, tentu akan melahirkan banyak asumsi publik. Salah satunya adalah asumsi bahwa Sudirman tengah menarik simpati masyarakat sebagai strategi untuk maju pada Pilgub 2024 nanti. Pengamat pemerintahan, Masriadi Patu mengatakan peresmian semua pembanguan infrastruktur ini bertujuan menarik simpati masyarakat, tentu ini adalah langkah yang terlambat dilakukan. "Kita tidak pernah tau nawaitu seseorang, tapi kalau memang bertujuan mengambil simpati, tentu ini serba terlambat," ungkapnya pada Harian Disway Sulsel (22/08/2023). Masriadi menilai, sebab ini adalah langkah yang terlambat, yang didapatkan dari masyarakat bukanlah rasa simpati melainkan antipati. "Tidak ada masalah. Kalaupun dia punya keinginan untuk maju berikutnya, maka (pembangunan infrastruktur yang terlambat) ini betul-betul memberikan pelajaran kepada masyarakat bahwa ternyata yang bersangkutan ini akan melakukan pembangunan di akhir masa jabatan. Tentu ini malah jadi bumerang, kalau masyarakat malah mengundang antipati," tutupnya. (REG) <div class="adL"></div> </div> </div> </div> </div> </div> </div>

Sumber: