RS Dadi Siapkan Kamar VVIP untuk Caleg Gagal

RS Dadi Siapkan Kamar VVIP untuk Caleg Gagal

<strong>DISWAY, MAKASSAR --</strong> Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi kota Makassar telah menyiapkan kamar khusus untuk para Calon Legislatif yang gagal dalam pertarungan di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Kasubag Humas RS Dadi, dr. Wawan Satriawan mengungkapkan bahwa RS Dadi selalu menyiapkan ruangan khusus setiap kali akan digelar Pemilihan Calon Legislatif."Kami setiap tahun (politik) memang selalu menyediakan ruangan untuk mereka caleg-caleg yang gagal," katanya kepada Harian Disway Sulsel (29/8/2023). Wawan juga membeberkan bahwa Caleg Gagal yang menjadi pasien RS Dadi adalah Caleg yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Pada Pemilu tahun 2019 sebelumnya, Caleg Gagal yang menjalani perawatan di RS Dadi dominan berasal dari luar Kota Makassar. "Tahun kemarin itu lebih banyak pasien yang kita terima dari daerah. Untuk Kota Makassar sendiri itu tidak banyak, bahkan paling sedikit," ungkapnya. RS Dadi sendiri menyediakan ruangan khusus untuk Caleg Gagal dengan berbagai macam kelas sama dengan pelayanan rawat inap untuk pasien lainnya yakni ruangan Kelas 1, 2, dan 3, lalu ruangan Very Important Person (VIP), dan juga Very Very Important Person (VVIP). "Untuk fasilitas ruangan yang kita siapkan itu sama dengan ruangan untuk pasien lainnya. untuk VVIP ada bed untuk tempat tidur, lemari pendingin, pendingin ruangan dan fasilitas lainnya," imbuhnya. Wawan juga mengatakan bahwa bukan hanya fasilitas yang disediakan untuk para pasien dari Caleg Gagal tersebut. Tapi juga program-program pemulihan seperti kegiatan olahraga untuk pemulihan jasmani dan pendekatan keagamaan untuk pemulihan rohani mereka. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin itu juga mengatakan bahwa para pasien dari Caleg Gagal tidak ada yang terindikasi mengalami gangguan kejiwaan yang serius. Kebanyakan dari mereka mengalami depresi atau kesedihan yang mendalam akibat gagal dalam kontestasi politik. "Jadi ruangan mereka (caleg gagal) itu sama saja dengan ruangan pasien lain. Penanganannya pun sama saja, sebab mereka itu bukan gangguan kejiwaan yang sampai mengamuk. Mereka hanya stres, depresi, sedih yang berlarut-larut yang kemudian membuat mereka berdiam diri. Jadi sebenarnya mereka hanya butuh ketenangan. Makanya juga ada program dari kami menggunakan pendekatan keagamaan," tutupnya. Psikolog Universitas Negeri Makassar, Basti mengapresiasi RS Dadi karena telah menyediakan pelayanan khusus bagi Caleg Gagal setiap tahun Pemilu. "Saya kira patut di apresiasi ada inisiatif dari institusi yang menyediakan fasilitas dan kemampuan profesional utk menangani suatu masalah stress berat bagi caleg gagal. Sebab mereka memang sangat berpotensi terjadi depresi pasca pemilu nanti," tuturnya kepada Harian Disway Sulsel (29/8/2023). Akan tetapi menurutnya, tentu tidak mudah bagi pasien depresi Caleg Gagal untuk secara terang-terangan datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan kejiwaan. "Yang menjadi pertanyaan mendasar adalah, apa ada ya nanti caleg  stres berat karena gagal menjadi anggota legislatif yang mau datang secara sukarela atau diantar keluarga  ke RS  yang merawat pasien gangguan jiwa? tidak gampang lo ya,  karena itu tempat terbuka, profil diri dan kasus gangguan kejiwaan mudah di ketahui orang. Terkecuali mungkin terpaksa alias tidak ada pilihan lain," tambahnya. Dosen pengajar di Fakultas Psikolog UNM itu berpesan kepada para Calon Legislatif yang akan bertanding pada Pemilu nanti untuk menyiapkan diri dengan cara berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater tentang edukasi pengelolaan emosi yang baik dan tepat. "Yang harus dipikirkan juga bersama, semua pihak khususnya psikolog atau psikiater harus melakukan edukasi terlebih dahulu kepada para Caleg tentang bagaimana membekali diri dengan suatu kesadaran, pengetahuan dan kemampuan mengelola emosi dan pikiran secara baik. Jangan tunggu depresi atau bahkan gila dulu baru ditangani," pungkasnya. (REG) <div class="yj6qo"></div> <div class="adL"></div>

Sumber: