Video Azan Ganjar di TV, MUI Sebut Itu Sangat Bagus

<strong>diswaysulsel.com, JAKARTA </strong>- Ketua MUI tak permasalahkan video azan Ganjar di televisi dan mengatakan jika hal tersebut justru sangat bagus. Komentar itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang mengaku tak mempermasalahkan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan di televisi swasta. Ia menilai video azan Ganjar dalam tayangan azan di salah satu stasiun televisi merupakan hal yang sangat bagus. "Karena saya bukan seorang politisi, maka bagi saya pribadi peristiwa tayangan azan dengan memunculkan video Ganjar Pranowo tidaklah bermasalah bahkan hal demikian menurut saya sangat bagus," ujar Anwar, dalam keterangannya, Senin (11/9/2023). Terlebih dalam tayangan azan terdapat muatan dakwah mengajak orang untuk salat atau berbuat baik. Sehingga, Anwar menganggap tayangan video azan Ganjar sah-sah saja. "Apalagi yang tampil itu adalah seorang tokoh yang merupakan bakal calon presiden. Jadi apa yang dilakukan oleh Ganjar tersebut menurut saya boleh-boleh saja apalagi nilai dan dampaknya terhadap kehidupan keagamaan umat islam tentu akan sangat besar," ungkapnya. Ia pun mempersilakan bakal capres lainnya untuk ikut melakukan hal serupa apabila tujuannya berdakwah. "Kalau ada bakal calon presiden yang lain yang juga mau melakukan hal yang sama dan serupa saya rasa cukup bagus serta silakan saja," imbuhnya. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa banyak orang yang pro kontra dengan tayangan tersebut terlebih saat jelang Pilpres 2024. Apabila hal itu terjadi, kata Anwar, perlu dipertimbangkan dan dicamkan dengan baik salah satu kaidah yang sangat dikenal dan terkenal di kalangan ulama fikih dan ushul fiqih, yakni dar'ul mafasid muqoddam 'ala jalbil masholih. "Artinya meninggalkan kemafsadatan (keburukan) harus didahulukan daripada mengambil kemashlahatan. Oleh karena itu jika menyiarkan hal tersebut akan lebih besar mudharat dari pada manfaatnya atau akan menimbulkan kegaduhan dan pro-kontra di tengah-tengah masyarakat maka tentu hal-hal semacam itu lebih baik ditinggalkan saja," tutup Anwar.
Sumber: