Ini Kontribusi Keluarga Aisyah di Luwu Raya

Ini Kontribusi Keluarga Aisyah di Luwu Raya

<strong>DISWAY, MAKASSAR -</strong> Keluarga Aisyah Tiar Arsyad, Calon Anggota DPR RI Dapil Sulsel III dari Partai Gerindra, rupanya sejak lama telah memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat tanah Luwu atau Wija To Luwu. Selain aktif dalam memperjuangkan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya, Aisyah dan Ayahnya, Arsyad Kasmar, pengusaha tambang ternama asal Baebunta, Luwu Utara, juga sudah menggelontorkan milyaran dana pribadi untuk membantu masyarakat Luwu Raya. Misalnya saat terjadi banjir bandang di Masamba pada Juli 2020 lalu. Keluarga Aisyah Tiar Arsyad adalah yang pertama memberikan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi. Bahkan pasca banjir, keluarga ini mendahului pemerintah dalam membuka kembali akses jalan yang tertutup oleh material sisa banjir bandang. "Kami adalah orang pertama yang membuka jalan di Masamba pasca bencana banjir bandang 2020 kemarin. Ayah menurunkan alat berat untuk membuka kembali akses jalan yang tertutup. Masih banyak sebenarnya yang keluarga kami sudah lakukan untuk kesejahteraan masyarakat tanah Luwu, tapi tentu tidak etis untuk diumbar karena niat awal kami adalah menolong sesama Wija To Luwu. Nanti amal ibadahnya hilang kalau diumbar," kata Aisyah dalam diskusi bersama wartawan politik Sulsel bertema "Caleg Perempuan, Mampukah Bersaing di Pemilu 2024?" di Cafe Mama, Makassar, Selasa (19/9/23). Aisyah mengumbar fakta tersebut untuk menjawab pertanyaan wartawan terkait sumbangsih keluarga Arsyad Kasmar terhadap masyarakat tanah Luwu, utamanya dalam hal pemulihan insfrastruktur pasca bencana banjir bandang di Luwu Utara. Menurut wartawan tersebut masyarakat lebih banyak mengetahui sumbangsih rival-rival Aisyah di Pemilu 2024, ketimbang sumbangsih yang telah diberikan oleh Aisyah dan keluarganya. "Kita bersyukur masih banyak Wija to Luwu yang berbaik hati memperjuangkan pemulihan infrastruktur pasca bencana di Luwu Utara. Meski disayangkan kenapa tidak dari dulu digelontorkan perbaikan infrastrukturnya. Kenapa nanti saat menjelang pemilu baru infrastruktur itu dibenahi. Tapi apapun itu kita sebagai masyarakat Luwu bersyukur masih ada kepedulian para wakil rakyat kita, yang muncul saat menjelang pemilu, untuk memulihkan infrastruktur terumata jalan dan jembatan di Kabupaten Luwu Utara pasca bencana banjir bandang," ucapnya. Itu pulalah yang kemudian menjadi alasan utama mengapa Aisyah mencalonkan diri maju di Pemilu 2024 mendatang. Tak lain dan tak bukan adalah untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat secara utuh, bukan karena adanya motif yang terkesan hanya untuk pencitraan diri semata. "Kami sekeluarga membantu pemulihan infrastruktur waktu itu dengan kondisi kami bukanlah pemegang kebijakan. Saat kami tidak memiliki wewenang kebijakan saja, kami sudah turun tangan. Apalagi kalau misalnya Aisyah duduk di senayan dan menjadi pemegang kebijakan. Tentu upaya kami lebih dari itu," tandas Aisyah yang juga Dosen Univeristas Al Azhar ini. Sementara itu, Pakar Kebijakan Publik dari Politeknik STIA LAN Makassar, Dr Alam Tauhid Syukur, mengapresiasi program-program perjuangan yang disampaikan Aisyah. Menurutnya, program-program perjuangan yang disampaikan Aisyah sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang diprioritaskan oleh pemerintah dunia saat ini. "Bagusnya karena sistem pemilu masih proporsional terbuka. Dengan sistem ini, masyarakat tidak mungkin membeli kucing dalam karung. Tetapi memiliki kebebasan untuk memilih siapa dan dari partai mana yang mewakili suara mereka di parlemen," beber Alam. Pakar Politik dari Universitas Muhammadiyah, Dr Ridwan Fawallang, pun sepakat bahwa caleg seperti Aisyah Tiar Arsyad adalah pilihan yang tepat bagi masyarakat Dapil III agar aspirasi mereka benar-benar diperjuangan oleh perwakilannya di parlemen. Sebab secara finansial, Aisyah sudah jauh dari kata mapan dan bukan nyaleg dalam rangka mencari sumber penghasilan/pekerjaan, tetapi untuk kembali mengabdi bagi kampung halamannya, Provinsi Sulawesi Selatan. "Itu artinya dibutuhkan tangan-tangan dingin yang bertanggung jawab dan afirmatif terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat, seperti Aisyah Tiar Arsyad," tegas Ridwan. (*)

Sumber: