Peringati Hari Bumi, Permabudhi Bersama Kodim 1408 Tanam 100 Pohon di Makassar
<!-- wp:paragraph --> <p><strong>DISWAY, Makassar</strong> - Dalam rangka memperingati Hari Bumi 22 April 2022 sekaligus menyambut Trisuci Waisak 2566, Permabudhi Sulawesi Selatan melakukan penanaman 100 pohon bersama Paramitha Foundation dan Kodim 1408 Kota Makassar.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Penanaman pohon tersebut berlangsung di kecamatan Manggala kota Makassar dengan mengangkat tema 'Invest In Our Planet'.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Ketua Permabudhi Sulsel, Yonggris mengatakan, kegiatan penanaman pohon ini merupakan aksi nyata untuk mengajak masyarakat berinvestasi pada bumi. Serta menanamkan hal-hal yang baik pada bumi agar dapat dinikmati di masa depan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Bumi ini makin rusak. Kita perlu menggugah kesadaran masyarakat untuk memelihara bumi, " kata Yonggris.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sebab, kata dia, perubahan iklim dan peningkatan suhu bumi secara nyata mengancam kenyamanan dan keberlangsungan hidup manusia. Sehingga tanggung jawab bersama untuk tidak memperparah kondisi alam.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Bahkan wajib ikut memulihkan alam demi anak cucu kita. Kita perlu mewariskan bumi yang lebih sehat dan indah pada generasi kita. Tanah adalah material terpenting membentuk bumi yang harus kita lindungi. Air, makanan, tumbuhan, udara, semua bersumber dari tanah. Kita hadir dari tanah, hidup dari tanah, dan mati kembali ke tanah. Tanah adalah hidup dan mati kita, " urai Yonggris.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Katanya, ada banyak cara yang bisa dilakukan menyelamatkan bumi ini, mulai menanam lebih banyak pohon. Hemat menggunakan energi seperti listrik. Hingga menghindari penggunaan material yang dapat merusak lingkungan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Bumi ini rumah kita, harus kita jaga, lindungi, untuk kehidupan kita dan anak cucu. Merusak alam adalah merusak kehidupan sendiri dan ini termasuk kejahatan kemanusiaan," tandasnya. ***</p> <!-- /wp:paragraph -->
Sumber: