Oknum Polwan Polres Bantaeng Ancam Bakar Rumah dan Bunuh Warga Sipil
<strong>diswaysulsel.com, BANTAENG </strong>- Salah seorang oknum Polisi Wanita (Polwan) inisial ID alias Indri mengancam membunuh dan membakar rumah warga sipil di Kalammassang, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ancaman itu, Indri lontarkan melalui pesan suara via whatsApp yang dialamatkan kepada Khaerullah alias Hajar (49) pada Kamis, 02 November 2023. "Iye saya na ancam sama anakku mau dibunuh oleh oknum Polwan itu. Nabilang itu Indri jangankan mukamu sama anakmu, tubuhmu, "penggngarreannu" (mata pencaharianmu) nyawamu pun bisa kuhabisi samako anakmu dengan kau, jangan panggilka Indri kalau tidak matiko di tanganku," ucap Hajar sapaannya meniru kepada Disway, Jumat (10/11/2023). Bahkan kata Hajar, Oknum Polwan tersebut mengamcam membakar rumah di Kalammassang. "Anakmu saya hancur lihat mako, kubakar rumahmu diatas di Kalammassang," tambahhya meniru. Tak hanya itu, ungkap Hajar, oknum Powan ini juga mengeluarkan kata-kata tak pantas melalui rekaman suaranya di aplikasi whatsApp yang terkesan merendahkan martabat dan kehormatannya. Dengan entengnya lagi Kata Hajar, oknum polwan itu tidak takut dilaporkan atas ucapannya ini. "Kau mau melapor balik saya pengancaman saya tidak takut Hajar anjing," ujar Hajar menirunya. Tak terima dengan itu, Hajar pun melaporkan oknum Polwan tersebut ke Paminal Propam Polres Bantaeng pada Senin, 6 November 2023. Sesuai surat tanda terima pelapor nomor : STPL/09/XI/2023 pada Senin 06 November 2023, sekira pukul 13.00 WITA, tentang terjadinya peristiwa perkara pelanggaran disiplin Polri yang diduga melanggar pasal 5 huruf (a) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 2 Tahun 2003. Hajar menjelaskan, ancaman membunuh dan pembakaran rumah yang dilayangkan Indri ditengarai faktor hubungan asmara antara Hj Ramlah (Ibunda Indri) dengan dirinya. "Saya dengan Hj Ramlah ada hubungan pacaran dan itu sudah lama berjalan," katanya. Namun, berjalan seiringnya waktu, Hajar mendapat informasi kalau sang mantan kekasihnya tersebut menikah siri dengan laki-laki lain. Sehingga Hajar, mendatangi rumah Hj Ramlah di Jl Ratulangi, Kecamatan Bantaeng, Kamis (2/11/2023) sore. Saat itu, tutur Hajar berniat menanyakan status hubungannya dengan Ibunda Indri. "Maksud dan tujuanku kerumahnya ingin memperjelas kalau mamanya ini Polwan sudah menikah sama laki-laki lain, sedangkan saya dengan ibu Haji (Hj Ramlah) ada hubungan pacaran," tuturnya. Alih-alih ingin memperjelas status hubungan, Hajar malah dituding mencuri dan akan berbuat hal tak senonoh. Ia diteriaki oleh Hj Ramlah saat dirinya masuk ke dalam rumah. "Hj Ramlah lagi jualan karena punya kios, pas lihat saya dia langsung lari masuk rumah tapi saya panggil kenapaki masuk Ibu Haji," ucapnya Beberapa menit kemudian, ada orang mau beli sesuatu, "Makanya saya masuk ke rumahnya dan saya ketemu di dapur, jarak saya dengan Hj Ramlah sekitar empat meter, saya buka itu switerku karena ada bukti print keterangan nikah dengan laki-laki lain di dalam switer, terus dia lari kebelakang rumah sambil teriak, teriakannya itu dia bilang ada orang didepan kurang ajar," jelasnya. Sontak, karena merasa cemas Hajar pun langsung keluar rumah dan sempat dikerumuni warga sebelum saudara perempuan Indri yakni Darmawati tiba di lokasi. "Ada warga yang bilang mauki kapang mencuri, jadi saya jawab nda mungkin saya mau mencuri kalau saya disini berteriak (panggil nama Hj Ramlah)," katanya. Tak berlangsung begitu lama, Hajar kemudian pergi meninggalkan rumah Hj Ramlah. Sementara sang Polwan, mendatangi anak Khaerullah di tempat kerjanya yang berjarak kurang lebih 100 meter dari rumah Hj Ramlah. "Begitu sudah salat maghrib anakku diserang di tempat kerjanya, mau diancam, mau dibunuh," tutupnya. (Syamsir)
Sumber: