Kampanye di Cirebon, Anies Baswedan: Koruptor Harus Dimiskinkan!

Kampanye di Cirebon, Anies Baswedan: Koruptor Harus Dimiskinkan!

<strong>diswaysulsel.com, CIREBON</strong> - Pemberantasan korupsi bakal menjadi perhatian Anies Baswedan jika terpilih menjadi presiden RI periode 2024-2029. Hal itu disampaikan Anies Baswedan ketika berorasi di alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan, Kota Cirebon, Sabtu, 9 Desember 2023. Di depan ratusan warga yang menyaksikan orasinya, capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 itu menegaskan tekadnya untuk membasmi koruptor. "Sudah saatnya mereka yang bermasalah dikembalikan ke KPK. Koruptor harus dimiskinkan," tegasnya. Menurut Anies, para koruptor paling ”berjasa” merusak negeri ini. Para pemakan uang rakyat itu membuat jutaan hidup orang sengsara. Gara-gara koruptor di sektor riil membuat harga barang komoditi menjadi mahal. Korupsi di bidang kesehatan membahayakan nyawa masyarakat. Dan korupsi di bidang infrastruktur membuat rakyat tidak mendapatkan fasilitas yang semestinya. "Memberikan hukuman (harus) yang menjerakan. Dan hukuman tersebut bukan lokasi tapi konsekuensi jadi miskin," papar Anies. "Kita rampas seluruh aset koruptor itu," tegasnya. Perilaku korupsi yang ditangani oleh KPK, kata Anies Baswedan, adalah tindakan yang dilakukan atas dasar keserakahan. Baik itu oleh individu maupun kelompo. Karena itu, pemerintah harus memberikan efek jera yang tidak tanggung-tanggung. Kata Anies Baswedan, jika harta kekayaan koruptor tidak disita, besar kemungkinan mereka akan mengulangi perbuatannya. Kalau tidak diulang pun, pelaku dapat menikmati kekayaan hasil korupsinya meski sudah bebas. Hal itu membuat koruptor sama sekali tidak takut melakukan tindakan korupsi. Sebab, toh hanya dipenjara beberapa tahun. Keluarganya masih bisa hidup. Ia sendiri masih bisa menikmati hasil korupsinya setelah bebas dari penjara. "Yang diinginkan koruptor itu hedonis. Hidup berlebih, konsumtif," jelas Anies. "Begitu dimiskinkan, hilang semua. Tapi kalau sekedar dihukum dan uangnya ya tetap milik koruptor," tandas mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (Retna)

Sumber: