Survei Pilpres: Prabowo-Gibran Masih di Atas AMIN dan Ganjar-Mahfud

Survei Pilpres: Prabowo-Gibran Masih di Atas AMIN dan Ganjar-Mahfud

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Hasil survei Pilpres terbaru yang dirilis oleh lembaga survei Politika Research and Consulting periode 20-27 Desember 2023 kembali menunjukan data persentase elektabilitas masing-masing pasangan calon (paslon) yang akan bersaing pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Dalam data hasil survei terbaru itu, terlihat persentase elektabilitas paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, menempati posisi teratas dengan skor elektabilitas mencapai 42,4 persen. Pada posisi selanjutnya, paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin melangkahi paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud dan menempati posisi kedua dengan skor elektabilitas mencapai 28 persen. Sementara itu, Ganjar-Mahfud menjadi paslon dengan skor paling buncit yang hanya mendapat persentase elektabilitas sebesar 21,8 persen. Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting Rio Prayogo mengatakan, survei yang dilakukan oleh lembaganya merupakan survei yang menggunakan simulasi kertas suara yang mirip dengan spesimen di KPU. "Kita menggunakan simulasi kertas suara yang mirip dengan spesimen di KPU. Jawabannya adalah pasangan 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ada di peringkat pertama 42,4 persen, Anies-Muhaimin 28,0 persen, Ganjar Pranowo dan Mahfud di 21,8 persen," kata Rio pada Jumat, 5 Januari 2024. Survei yang digelar pada 20-27 Desember 2023 ini dilakukan dengan menggunakan total 1.200 populasi sebagai responden. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang telah memenuhi syarat memilih, yaitu yang berusia minimal 17 tahun. Selain dari ketiga hasil survei yang disebutkan, terdapat pula perincian yang menyatakan responden menjawab dengan memilih poin rahasia/belum menentukan pilihan serta responden yang memilih poin tidak tahu. Responden yang memilih poin rahasia/belum menentukan pilihan memiliki skor presentase mencapai 5,0 persen, sementara responden yang memilih poin tidak tahu memiliki skor presentasi mencapai 2,8 persen. Survei tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan supervisi berlapis oleh supervisor pusat, koordinator area, koordinator lapangan, <em>call check</em>, dan tim <em>cleaning</em>. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode <em>multistage random sampling</em> dengan <em>margin of error</em> (MoE) sekitar ±2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Sumber: