Dubes Israel Bicara di DK PBB, Menlu Retno Walk Out

Dubes Israel Bicara di DK PBB, Menlu Retno Walk Out

<strong>diswaysulsel.com, NEW YORK </strong>- Viral video Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi ikut walk out saat debat terbuka di Dewan Keamanan PBB. Dalam video yang viral di media sosial, terdapat momen saat Menlu Retno dan sejumlah diplomat lainnnya meninggalkan ruang debat terbuka. Tindakan walk out dilakukan para diplomat usai Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, berbicara di DK PBB. Sejumlah diplomat memutuskan melakukan walk out lanraran sebagai bentuk protes terhadap perlakuan tidak adil Israel terhadap Palestina. Dalam forum debat terbuka, Menlu Retno secara tegas mempertanyakan keseriusan Dewan Keamanan PBB dalam menjalankan resolusi-resolusi terkait Palestina. Dia dengan jujur merasa tak puas karena adanya gagalnya implementasi resolusi tersebut. Ini merupakan sikap yang berani dan menggambarkan kepedulian Indonesia terhadap krisis pembunuhan yang sedang berlangsung di Gaza. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga mengutuk penolakan Israel terhadap pendirian Negara Palestina pasca-peristiwa Gaza. <div data-google-query-id="CIbz0Ijv94MDFZSnZgId-agCYw"> Dia mengungkapkan bahwa penolakan ini tidak dapat diterima dan harus diakhiri. Guterres menegaskan bahwa "pendudukan Israel harus berakhir" dan bahwa hak rakyat Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri merupakan prasyarat bagi perdamaian dunia. Namun, Dubes Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengklaim bahwa terdapat jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza jika Dewan Keamanan PBB menyetujuinya. Erdan menyatakan bahwa jika Hamas menyerahkan orang-orang yang bertanggung jawab atas peristiwa kekerasan pada tanggal 7 Oktober dan membebaskan seluruh tahanan, maka perang bisa langsung berakhir. Pernyataan ini disambut skeptis oleh Menlu Otoritas Palestina, Riyad al Maliki, yang menginginkan masyarakat internasional untuk menentukan tindakan apa yang harus diambil terhadap kelompok-kelompok yang menghancurkan konsensus dunia tentang solusi dua negara. Al Maliki juga menyerukan perlunya sanksi terhadap individu-individu yang menghalangi perdamaian. Indonesia, sebagai salah satu negara anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), juga turut berpartisipasi dalam tindakan walk out saat Watap Israel menyampaikan statement-nya. Hal ini menunjukkan solidaritas Indonesia dengan Palestina dan ketidaksetujuan kita terhadap kebijakan Israel yang melanggar hak asasi manusia. Perjuangan untuk mencapai perdamaian dan mengakhiri konflik di Timur Tengah tidak akan mudah. Namun, dengan upaya kolaboratif dari semua negara yang peduli, termasuk Dewan Keamanan PBB, harapan untuk mencapai solusi longgar dua negara tetap ada. Semua pihak harus bersatu untuk mengatasi hambatan dan mengutamakan kepentingan kemanusiaan di atas segalanya. </div>

Sumber: