Longwis jadi Penunjang Ketahanan Pangan Kota Makassar

Longwis jadi Penunjang Ketahanan Pangan Kota Makassar

<strong>DISWAYSULSEL.COM, MAKASSAR </strong>– Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar, Alamsyah Sahabuddin berupaya menggenjot Lorong Wisata (Longwis) menjadi penunjang ketahanan pangan di masyarakat. Upaya DKP menjadikan Longwis penunjang ketahanan pangan dengan  membuat program dan aplikasi untuk mendorong hal tersebut. Ada tiga aplikasi yang telah dibuat, yakni, Smart Urban Farming, Indentifikasi Petakan dan Tangani (IATATA) dan Aplikasi Sistem Infomasi Pangan (ASSIPA). Tiga program tersebut, kata Alamsyah, memiliki fungsi masing-masing. Seperti  Smart Urban, fungsinya untuk pemberdayaan masyarakat dan pembinaan Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan  memanfaatkan lorong untuk budidaya tanaman. “Untuk melakukan Budi daya tanaman produktif dengan memanfaatkan lahan yang ada di dalam Lorong,” katanya, Senin, (4/3/2024). Kemudian IATATA, difungsikan untuk mengidentifikasi titik rentan pangan, sekaligus memetakan pangan yang mengalami kesulitan dan kenaikan harga. “Untuk mengidentifikasi titik rentan pangan dan memetakan daerah tersebut dan menanganinya 100 persen,” terangnya. Mantan Camat Tallo ini, menuturkan, pihaknya telah menerima kunjungan Tim Asian Development Bank (ADB).   Itu bertujuan mewujudkan ketahanan pangan, sekaligus menekan harga pangan di Kota Makassar. Dalam penguatan program, DKP  memiliki banyak hal yang dilakukan, seperti gerakan pangan murah. ” Tapi, kalau penguatan program, ada banyak hal yang kami lakukan, seperti gerakan pangan murah,” imbuhnya. Sementara  Camat Panakukang, Ari Fadli  mendukung upaya DKP melalui program yang ditawarkan. Apalagi pemanfaatan   Longwis  oleh masyarakat telah berjalan dengan baik. Seperti penanaman komoditi – komoditi di Longwis yang sempat mengalami inflasi. “Kita tahu cabai sempat mengalami inflasi cukup tinggi, tapi masyarakat di lorong menanam cabai dan itu sangat bermanfaat,” katanya. Dia mengakui, di wilayah   Panakukang, sebenarnya Longwis telah berjalan dengan baik. Tapi, masih ada yang belum maksimal dalam pemberdayaan. “Kan saya baru di Panakukang, baru satu bulan kan. Di sini saya lihat berjalan dengan baik. Tapi, memang kan ada juga tidak maksimal dan ada yang maksimal,” imbuhnya.

Sumber: