Pemkot Makassar Genjot Partisipasi Publik di Longwis
<strong>DISWAYSULSEL.COM, MAKASSAR </strong>– Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus menggenjot Publik Engagement atau partisipasi publik pada program Lorong Wisata (Longwis). Dengan cara mengubah wajah lorong – lorong di pemukiman padat penduduk lebih nyaman dan bermanfaat untuk semua. Meski di tengah keterbatasan ruang dan kepadatan penduduk. Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyebut, upaya tersebut karena lorong merupakan sel inti dari sebuah kota. Sehingga membangun lorong hampir sama menciptakan sebuah perkotaan. “Nah, kalau dengan mitigasi dan adaptasi lingkungan bisa tercapai maka dengan sendirinya daya tahan masyarakat, dan daya tahan kota kita. Mulai dari lorong, kan lorong itu adalah sel kota,” ucap Danny kepada awak media di Novotel, Selasa, (5/3/2024) Wali Kota Makassar dua periode itu mengungkapkan, semangat membangun kota bisa bertahan menghadapi kejadian atau situasi sulit, mampu mencapai hasil positif sesuai dengan yang dilakukan di eropa. Sehingga Uni Eropa dan Indonesia akan bekerja sama untuk membantu kota – kota membangun masa depan yang ketahanan dan inklusif. “Kalau lorong – lorong ini sudah resilience, maka kota ini akan resilience. Jadi, sejalan semangat kita dan terbukti pada hari ini ada uni eropa, seluruh pembicara – pembicara ada di sini. Semangatnya sama dengan kemarin. Itu bukti bahwa kita sudah on goin progres,” ungkap Danny. Bukan hanya itu, Wali Kota berlatar belakang arsitek itu mengatakan, Longwis merupakan praktik pelibatan masyarakat dalam agenda-setting, pengambilan keputusan, dan kegiatan pembentukan kebijakan. “Kuncinya adalah publik engagement, keterlibatan masyarakat. Nah praktek – praktek lorong wisata kita itu adalah praktek – praktek publik engagement kita. Inisiatif warga, bertemu dengan inisiatif pemerintah. Nah, dengan begitu, kita bisa membuat mencerdaskan masyarkat untuk paham bagaimana itu mitigasi, bagaimana itu adaptasi terhadap lingkungan,” ucapnya. Sementara itu, Sekertaris Jendral UCLG ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi menuturkan, pemilihan kota Makassar sebagai lokasi kerja sama karena menurutnya sudah ada bukti nyata dari Pemkot Makassar untuk menciptakan kota resilience. Hal terebut dibuktikan dengan program Longwis yang digagas Danny Pomanto. “Kenapa Makassar kita pilih sebagai lokasi karena di Makassar ini sudah ada satu yang kongkrit yang kita lihat bersama, termasuk lorong wisata, kemudian program program resilience yang inklusif dan partisipasi dari masyarakat dan juga tadi yang melayani dengan hati”ucap Bernadia. Bernadia juga memuji program Danny yang menginginkan kota yang ramah terhadap lingkungan. “Selain itu low karbon society, low karbon society harus diutamakan juga pengembangan ekonomi aspeknya karena itu sinergis untuk program ini kita fokus ke all in one sistem, da ternyata di Makassar itu ada program yang terintegrasi dengan beberapa sektor,” pujinya.
Sumber: