Lorong Wisata Maastricht Mulai Kembangkan Program Religi

Lorong Wisata Maastricht Mulai Kembangkan Program Religi

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR -</strong> Kesuksesan Lorong Wisata Maastricht dalam mengembangkan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di atas lahan sederhana menjadikan jalan setapak ini patut ajungi jempol. Di lorong wisata yang berlokasi di Jalan Abubakar Lambogo Lorong 04, Kelurahan Bara-Barayya, Kecamatan Makassar, terdapat berbagai jenis sayuran yang ditanam bergantian di lahan seluas 25x20 meter. Seperti terong, kangkung, cabai, pakcoy, kacang panjang, tomat serta bawang. Sedangkan di sektor perikanan ada lele dan lobster, dan di peternakan ada ayam petelur. Budidaya pertanian, perikanan dan peternakan dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggrek. Hasilnya pun akan dibagikan kepada warga guna memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan mendorong ekonomi. Sekretaris KWT Anggrek Eni mengatakan, masing-masing anggota KWT telah mendapatkan tugas. Dari melakukan pembibitan, merawat lahan, hingga menjaga kebersihan air kolam untuk lele dan lobster. Begitupun ayam petelur. "Ada beberapa anggota, makanya setiap hari ada jadwalnya menyiram. Sebenarnya tidak terlalu menyiram karena sudah ada irigasi tetes. Jadi tinggal isi drum penampungan air. Nanti ini kita pakai alat jadi otomatis menyiram," kata Eni sembari memperlihatkan sistem irigasi tetes yang ada di sana, Selasa (05/03/2024). Eni yang sudah bergabung dengan KWT Anggrek sejak 2021 kemudian menerangkan sistem pemasaran produk masih menjadi PR dan butuh pengembangan. Sejak lorong wisatanya terbentuk, pemasaran produk-produk mereka masih terbatas pada pesanan-pesanan di dinas dan untuk pameran. "Sekarang kita cuman ikut saja pamerannya dinas terus pesananan-pesanan dinas untuk pameran. Karena kita punya olahan juga. Ada olahan cabai sama jus pakcoy yang sudah bersertifikasi halal. Cuman pemasarannya kurang," sebutnya. Tidak hanya fokus pada pertanian hingga peternakan saja, di lorong wisata ini juga terdapat UMKM yang memproduksi aneka makanan maupun minuman seperti nasi goreng, pisang peppe, es teler, bakso, hingga kue tradisional. Di tempat yang sama, Ketua RT di Lorong Wisata Maastricht Umar juga mengatakan, sejak lorong wisata di wilayahnya terbentuk, aktivitas di lorong sudah ramai dari kunjungan baik dari mahasiswa atau instansi pemerintahan. Bagi pria yang sudah menjabat sebagai Ketua RT sejak 2021, program lorong wisata telah berhasil membawa dampak positif dan menjadikan lingkungan semakin bersih dan nyaman untuk semua. "Taman-taman sudah indah dan cantik serta UMKM semakin sehat pendapatannya," katanya. Untuk kedepannya, Umar berencana mengembangkan program Tahfidz Qur'an. Menurutnya, ini menjadi program yang harus dikembangkan di lorong wisata tersebut. "Pembinaan tahfidz dan pengajian kami sudah tawarkan. Harus dikembangkan itu," ujar Umar. Diketahui, saat ini di Kelurahan Bara-barayya sudah ada 7 lorong wisata dan di tahun ini akan ada penambahan lorong wisata baru. (Josh)

Sumber: