Program Longwis ‘Sulap’ Lorong Kumuh Jadi Alternatif Destinasi Wisata di Makassar

Program Longwis ‘Sulap’ Lorong Kumuh Jadi Alternatif Destinasi Wisata di Makassar

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR -</strong> Persepsi masyarakat terhadap lorong-lorong di Kota Makassar, semakin berubah. Potret semrawut dan kumuh yang telah bersemayam dalam benak bagi sebagian orang terhadap lorong-lorong juga berhasil disingkirkan. Semua mulai berubah atas hadirnya program lorong wisata (Longwis). Program prioritas dari Pemerintah Kota Makassar yang digagas oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, telah berhasil mengubah perwajahan lorong-lorong di kota ini menjadi semakin apik, sejuk, hingga menjadi destinasi wisata baru yang nyaman dikunjungi untuk semua. Selain menata jalan sepatak lebih menarik dengan sentuhan cat yang berwarna-warni di jalan, gambar tiga dimensi (3D) pada dinding lorong, dan aneka tanaman hortikultura, program ini juga memberikan stimulus bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Perubahan ini mulai terjadi 2022 lalu. Tak hanya itu, masyarakat dalam lorong semakin produktif bercocok tanam hingga budidaya perikanan di atas lahan sederhana dalam lorong. Buah pikir dari sosok Danny, panggilan akrab Wali Kota Makassar telah mendorong masyarakat untuk menanam berbagai tanaman sayuran seperti pakcoy, selada, kangkung, padi maupun cabai dan tomat guna meningkatkan nilai ekonomi lokal. Konsistensi mendorong Longwis, program ini pun semakin akrab di telinga warga Makassar. Ini adalah program Pemerintah Kota Makassar untuk mengubah pandangan sekaligus bayangan tentang lorong yang selama ini identik dengan kata kumuh dan kotor. Dalam kesempatan wawancaranya, Danny menjelaskan, Longwis merupakan praktik pelibatan masyarakat dalam agenda-setting, pengambilan keputusan, dan kegiatan pembentukan kebijakan. "Kuncinya adalah publik engagement, keterlibatan masyarakat. Nah praktik-praktik di lorong wisata ini sebagai bukti nyata publik engagement kita. Inisiatif warga, bertemu dengan inisiatif pemerintah. Nah, dengan begitu, kita bisa membuat mencerdaskan masyarkat untuk paham bagaimana itu mitigasi, bagaimana itu adaptasi terhadap lingkungan," katanya. Sebelumnya Danny menginstruksikan kepada seluruh jajarannya agar mendorong peningkatan jumlah Longwis sedikitnya 1.000 lorong baru. Mengingat 2023, sudah ada 2.077 Longwis yang terbentuk. Pembentukan Longwis karena melihat besarnya potensi perputaran ekonomi di lorong-lorong. Apalagi, kata dia, di lorong wisata terdapat 21 konten kreatif yang bisa dimaksimalkan dan menjadi sumber pendapatan baru bagi warga. "Dua puluh satu konten lorong wisata itu di antaranya food security, inflation control, circular economy, 20 UMKM digital per lorong, startup lorong, destinasi wisata makan enak, destinasi wisata sejarah, dan seni," imbuhnya. (*)

Sumber: