Rencana Revitalisasi Taman Hasanuddin, Indira Ingin Aspek Budaya dan Sejarah Tidak Hilang
<strong>Diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>– Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail menyambut baik rencana Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar bersama pihak Corporate Social Responsibility (CSR) dan External Relation Kalla Group untuk penataan dan revitalisasi Taman Hasanuddin Kota Makassar. “Saya berharap revitalisasi Taman Hasanuddin nantinya dapat menjadi representasi taman kota di Makassar,” ujar Indira saat menerima audiensi Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar bersama pihak CSR Kalla Group di kediaman pribadi Wali Kota Makassar, di Jalan Amirullah, Makassar, beberapa waktu lalu. Indira pun menekankan pentingnya memperbaiki fasilitas taman tanpa mengabaikan aspek-aspek yang telah ada di sana. Apalagi, kata Indira, Taman Hasanuddin merupakan salah satu taman yang menyimpan sejumlah sejarah. Seperti kantin peninggalan Belanda hingga sejumlah pohon yang telah ada puluhan tahun. Sehingga nantinya taman tersebut dapat menjadi tempat bermain sekaligus memberikan edukasi sejarah kepada anak-anak. “Mengingatkan juga bahwa kita punya ini loh. Anak-anak juga perlu tahu bahwa ini ada artefak–artefak sejarah untuk edukasi anak sekolah dasar dan taman kanak-kanak,” pesan Indira. Selain itu, menurut Indira, pentingnya pengelolaan taman pasca revitalisasi. Dalam hal ini, memberikan pemahaman pentingnya melestarikan taman sebagai tanggung jawab bersama. “Tentu kita perlu mengedukasi masyarakat Kota Makassar karena kita sudah tata sedemikian rupa. Tolong dirawat,” tutur Indira. Diketahui, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Ferdi Mochtar mengutarakan rencana encana pihak CSR Kalla Group melakukan revitalisasi Taman Hasanuddin Kota Makassar tahun ini. Di hadapan Indira, pihak CSR Kalla Group memaparkan Detail Enginering Design (DED) yaitu perencanaan yang lebih rinci dan lengkap dalam bentuk gambar beserta spesifikasi perbaikan Taman Hasanuddin. Ferdy Mochtar menuturkan, revitalisasi ini akan menyulap Taman Hasanuddin menjadi taman kota tanpa mengubah fasilitas yang telah ada sebelumnya. Termasuk cagar warisan budaya. “Pohon-pohon yang sudah puluhan tahun ada di sana tetap dipertahankan sebagai bagian dari cagar budaya. Ada juga gardu yang ada dari jaman peninggalan Belanda tetap akan ditata dan dipercantik sehingga tidak mengabaikan warisan budaya,” jelas Ferdi Mochtar. (*)
Sumber: