Banyak Hidroponik Menganggur, DKP: Stimulan dari Pemerintah Harus Bisa Dikembangkan Warga

Banyak Hidroponik Menganggur, DKP: Stimulan dari Pemerintah Harus Bisa Dikembangkan Warga

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Kehadiran Lorong Wisata (Longwis) di Kota Makassar memanfaatkan lorong-lorong sempit memiliki lahan pangannya sendiri. Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan lahan adalah dengan memasang instalasi Hidroponik. Hampir setiap Longwis memiliki Instalasi Hidroponik dari pemerintah. Sayangnya, beberapa instalasi Hidroponik sudah tidak lagi berjalan. Salah satunya yang ada di Longwis Taegu, Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo. "Dulu kan aktif semua ini tanaman apa. Biasa selada kemudian sawi. Bergantian lah," kata Hasanuddin, salah satu warga yang merawat tanaman di sana. Namun, Hasanuddin bercerita kalau ia tidak lagi menanam di instalasi hidroponik karena kehabisan bibit. Awalnya, bibit dan nutrisi hidroponik kata dia juga diberikan saat instalasi Hidropnik pertama kali didatangkan pada 2021 lalu. Namun, sekarang tidak lagi. "Pernah memang (bibitnya) dari pemerintah juga. Obatnya (nutrisinya) semua," kata Hasan, sapaan akrabnya. Namun, karena di sana tidak tersedia pembibitan, akhirnya tidak dilanjutkan. Hasan bercerita, hasil sayuran dulunya akan dibagikan kepada warga-warga lorong untuk dikonsumsi. Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan, Alamsyah Sahabuddin menganggap bantuan dari pemerintah, termasuk instalasi hidroponik adalah stimulan bagi warga. Stimulan ini diharapkan dapat mendorong warga untuk mengembangkan. "Artinya gini, pemerintah itu memberikan stimulan. Anggaplah begini, kita kelompok tani. Untuk kita berdaya, pemerintah hadir untuk kita bantu. Itulah namanya memberikan stimulan. Setelah kita sudah dapat, tentunya kita pelihara dan ada kesinambungannya," kata Alamsyah Kepada Harian Disway Sulsel beberapa waktu lalu. Alamsyah berkomitmen akan terus memberikan edukasi kepada warga agar dapat meningkatkan program-program yang ada di Longwis. "Ini yang terkadang juga edukasinya ke sana. Setelah naterimami ini, maunya dibantu terus. Padahal setelah dibantu ada stimulan. Terus bergerak itu. Bagaimana masyarakat bisa olah sendiri. Bisa mandiri," tuturnya. Ia berharap, stimulan yang telah dinerikan pemerintah dapat menjadi pemantik bagi warga untuk terus berkembang. "Kemudian bantuan dalam bentuk stimulan itu kan memancing masyarakat untuk bisa terus berkesinambungan. Tapi jangan kalau sudahmi dibantu, selesai itu mau minta lagi dibantu. Tidak begitu maksudnya. Harusnya setelah dibantu ada perputaran ekonomi di dalamnya. Ada sirkulasi ekonomi di dalamnya," tandasnya. (Josh)

Sumber: