Bantuan Ayam Petelur DP2 Belum Sasar Longwis Baru

Bantuan Ayam Petelur DP2 Belum Sasar Longwis Baru

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar telah membagikan ayam petelur ke sejumlah Lorong Wisata (Longwis) di setiap Kecamatan. Tahun ini, DP2 berencana kembali menambah jumlah bantuan. Untuk itu, DP2 Kota Makassar telah menyiapkan 30 paket ayam petelur untuk dibagikan kepada warga Longwis. Setiap paket berupa ayam petelur dan sebuah kandang dengan kapasitas delapan ekor. Hanya saja, paket bantuan ayam dari DP2 belum menyasar Longwis baru. Meski, ada 583 penambahan Longwis baru di 2024. "Kemarin yang kita verifikasi datanya itu kita minta ke penyuluh-penyuluh yang ada di makassar. Jadi mereka ini rata-rata masukkan masih lorong wisata yang kemarin (2023)," kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DP2 Kota Makassar, Mirda Yanti kepada Harian Disway Sulsel, Senin, (22/4/2024). Lebih lanjut, ia mengatakan kalau awal tahun pihaknya akan melakukan rapat koordinasi yang melibatkan penyuluh-penyuluh di setiap kecamatan. "Jadi makanya program-program yang ada Dinas kita sampaikan melalui penyuluh. Penyuluh ini yang akan ke masyarakat," tukasnya. Mirda menjelaskan, penyaluran bantuan dari Dinas biasanya harus melalui proposal bantuan. "Kemudian dari proposal itu kita tindaklanjuti. Verifikasi proposal yang masuk. Kalau memang lahannya sesuai dengan aspek yang kita butuhkan kemudian masyarakatnya juga memang antusias di situ. Akan kita kasih," jelasnya. Diketahui, program ini sudah diterapkan di sebagian besar Longwis yang ada di Kota Makassar. Warga menggemari program ini karena bisa memberikan pendapatan tambahan bagi mereka. "Karena begini. Ayam itu memang baru ini. Sekitar enam bulan. Bagusnya, kita bisa bagi-bagi juga sama masyarakat. Makanmaki juga telur," kata Irwan, salah satu warga Longwis di Kecamatan Bangkala. Pria yang juga menjabat sebagai Dewan loring itu berharap program tersebut dapat menghasilkan nilai ekonomi bagi warga. "Kita ini mau ada perputaran ekonomi. Dijual. Ada yang dimakan juga. Itu baru bisa dibilang menumbuhkan pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.(Josh)

Sumber: