Kesbangpol Ajak Masyarakat Cegah Peredaran Narkoba di Longwis

Kesbangpol Ajak Masyarakat Cegah Peredaran Narkoba di Longwis

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)  melakukan sosialisasi program pencegahan bahaya narkoba pada masyarakat di  Lorong Wisata  (Longwis) angkatan I Tingkat Kota Makassar Tahun Anggaran 2024. Sosialisasi ini berlangsung di Aula Pemerintah Kecamatan Panakkukang, Rabu, (24/4/2024). Kegiatan ini dibuka langsung  Kepala Badan Kesbangpol  Makassar Andi Bukti Djufrie didampingi Sekretaris Badan Kesbangpol Makassar Ibrahim Chaedar, Sekretaris Camat Panakkukang, serta Ketua Forum Kemanusiaan, Dr Udin Malik. Dalam sambutannya, Andi Bukti Djufrie menekankan,  pentingnya kolaborasi dalam mencegah peredaran narkoba di tengah masyarakat. Sehingga ia mengajak untuk bersama sama mencegah peredaran narkoba. "Mari kita sama-sama menjaga ini. Pemerintah tidak bisa menuntaskan (masalah narkoba) ini tanpa bantuan bapak ibu. Kalau kita bisa bekerja sama, setidaknya bisa meminimalisir narkoba di masyarakat," kata Andi Bukti dihadapan  Dewan Lorong (D'lor) dan tokoh masyarakat Kecamatan Panakkukang. Mantan Camat Panakkukang periode 2008-2012 itu mengatakan,  Makassar termasuk salah satu kota kategori rawan narkoba. Sehingga  pihaknya menganggarkan program pencegahan narkoba setiap tahunnya. "Kesbangpol setiap tahun menganggarkan terkait dengan program pencegahan narkoba. Kenapa? Karena dari data yang kita miliki dari pusat, Makassar termasuk rawan narkoba. Sehingga setiap tahun kita anggarkan untuk itu," tuturnya. Diketahui, program Ini difokuskan bagi D'lor dan warga lorong wisata di masing-masing kelurahan yang dilaksanakan secara bertahap di setiap kecamatan. "Ini kan angkatan kedua, kecamatan kedua. Nanti kita pindah lagi di kecamatan lain," tukasnya. Sementara, panitia pelaksana kegiatan, Anwar mengatakan, sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya yang ada di loring tentang bahasa narkoba dan pencegahannya. "Karena melihat sekarang kondisi yang saat ini bahwa perkembangan peredaran narkoba sudah sangat sensitif dan sangat signifikan berbahaya," ujarnya. (Josh)

Sumber: