Banjir Bandang Sulsel, Sekolah Lumpuh Siswa Belajar Daring
![Banjir Bandang Sulsel, Sekolah Lumpuh Siswa Belajar Daring](https://sulsel.disway.id/uploads/WhatsApp-Image-2024-05-08-at-07.44.17-jpeg.webp)
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Bukan hanya menyebabkan rumah rusak dan petani gagal panen, banjir bandang dan tanah longsor turut melumpuhkan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah yang terdampak. Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel mencatat bangunan sekolah SMA/SMK yang lumpuh akibat bencana ada di tiga dari tujuh kabupaten yakni Sidrap, Wajo dan Luwu. "Jadi kemarin terkena bencana ada banjir bandang dan tanah longsor ada tiga kabupaten yang parah, Luwu Wajo dan Sidrap, yang sekarang sekolah yang mengalami dampak," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Suslel, Andi Iqbal Najamuddin ketika dihubungi Harian Disway Sulsel, Selasa 7 Mei 2024. Iqbal mengaku bahwa bangunan sekolah tidak ada yang rusak namun hanya tertimbun tanah dan lumpur akibat banjir. Bangunan fisik yang rusak kaya Iqbal hanya dibagian minor seperti pagar. Namun yang paling parah karena alat -alat elektronik seperti komputer rusak akibat banjir. Buku-buku di perpustakaan sekolah ikut rusak akibat air. "Ada beberapa kerusakan akibat banjir ada beberapa sekolah yang fisiknya, hanya tertimbun tergenang lumpur, ada beberapa pagar roboh, ada perangkat elektronik seperti komputer yang rusak karena terendam sama perpustakaan buku bukunya," terangnya. <strong>Belajar Daring</strong> Sekolah yang tergenang air dan lumpur ini menyebabkan proses belajar mengajar tak dapat dilaksanakan secara tatap muka. Siswa siswi hanya bisa mengikuti pembelajaran lecara daring. "Tapi proses pembelajaran tetap kita jalankan ada beberapa lokasi yang akses siswa murid tidak bisa karena longsor, tapi kita perintahkan semua dengan surat edaran kemarin," imbuhnya. "Jika ada sekolah yang mungkin memiliki dampak kedepan mungkin membahayakan keselamatan kita liburkan dulu tapi kita tetap proses pembelajaran dilakukan secara online, jadi tetap pembelajaran secara online," sambungnya. Bagi sekolah yang alami kerusakan bangunan dan barang lainnya di dalam ruangan, kata Iqbal akan dilaporkan ke pimpinan untuk diajukan bantuan dan perbaikan. "Sekarang ini akibat dampak banjir ada beberapa kerusakan sekarang dan sudah adami datanya itu akan kita secepatnya dilaporkan, dan terkait persoalan ini karena ini bencana jadi kita laporkan dalam bentuk laporan bencana ke pak sekda mungkin ada tindak lanjut dari anggaran bencana mungkin," pungkasnya. Iqbal mengaku bahwa pihaknya di lapangan masih berusaha untuk membersihkan sekolah yang tergenang air dan lumpur. Ia menargetkan pembelajaran akan kembali normal pada Minggu depan (Senin 13 Mei 2024), jika banjir telah surut dan tak ada bencana susulan. "Jadi saya minta kepsek untuk melakukan pembenahan dan pembersihan baru nanti normal pembelajaran. Minggu ini, pembersihan kan dua tiga hari, normalnya hari Senin sudah aktif kembali," tuturnya. Disisi lain, Kepala Balai Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati akan bencana susulan banjir dan tanah longsor. Ia juga berharap tidak ada lagi korban jiwa maupun dampak kerusakan lainnya. "Masyarakat harus diingatkan, yang tinggal di daerah rawan bencana, ini untuk sementara mengungsi," tuturnya kepada awak media selepas Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2024, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel.. "Kami yakinkan sampai hari ini tanggap darurat sudah berlangsung lancar, dan mudah mudahan tidak ada lagi dampak lanjutan maupun korban jiwa," tutupnya. (Fath)
Sumber: