PARAGA: Semangat Pilkada Gowa 2024

PARAGA: Semangat Pilkada Gowa 2024

<strong>Oleh: Dr. Suardi Mansing</strong> MASKOT bukanlah sekedar gambar atau karakter tertentu yang coba divisualisasikan tanpa semangat atau nilai apapun, melainkan salah satu elemen penting dalam upaya membangun hubungan positif dengan masyarakat luas serta dalam upaya memperkuat identitas atau citra suatu entitas. Itulah mengapa, maskot selalu dijadikan representasi visual untuk mewakili semangat, nilai, dan tujuan dari suatu kegiatan, acara, ataupun organisasi, karena didalam maskotlah, falsafah itu menyatu tanpa perlu diurai sedemikian rupa. Itulah sehingga Komisi Pemilihan Umum (KPU), baik untuk pemilihan umum maupun untuk pemilihan kepala daerah, seolah mewajibkan diri untuk memvisualisasikan semangatnya melalui maskot, tentu bukan hanya sekedar agar disebut keren dengan melihat aspek kreatifitasnya, tetapi menjadi strategi yang bertujuan untuk memperkuat proses demokrasi yang akan diselenggarakan, untuk pelibatan masyarakat, serta untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya proses pemilihan dalam memilih pemimpin. Setidaknya, dalam proses pemilihan kepala daerah (Pilkada), maskot menjadi alat untuk: pertama, memperkuat identitas pemilihan (Pilkada) karena maskot menjadi identitas visual yang khas dan mudah dikenali untuk pemilihan kepala daerah. Hal tersebut akan membantu masyarakat mampu membedakan antara pemilu dan pilkada, antara pilkada gowa misalnya dengan pilkada didaerah lain atau paling sedikitnya antara pilkada dengan acara atau kegiatan lain. Kedua, untuk mengedukasi dan memasyarakatkan pemilihan atau pilkada karena maskot mewakili semangat, sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengedukasi masyarakat tentang proses pemilihan kepala daerah, hak pilih, dan pentingnya partisipasi dalam demokrasi. Itulah kenapa dalam memilih maskot, penting untuk memperhatikan aspek keramahannya dan kemenarikannya, pesan-pesan tentang pemilu dapat disampaikan dengan lebih mudah dan menyenangkan jika aspek itu terpenuhi. Ketiga, untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat karena dapat menjadi simbol yang mengundang keterlibatan masyarakat dalam proses pemilihan kepala daerah. Masyarakat dapat merasa lebih terhubung dan bersemangat untuk ikut serta dalam pemilihan ketika mereka memiliki ikon yang mewakili acara tersebut. Keempat, untuk meningkatkan citra pemilihan (Pilkada) karena maskot yang menarik dan positif dapat membantu meningkatkan citra pemilihan dalam masyarakat. Hal ini dapat menciptakan suasana yang lebih optimis dan menyenangkan seputar pemilihan kepala daerah, serta mengurangi ketegangan atau kekhawatiran yang mungkin ada dan mungkin terjadi. Kesadaran terkait alasan-alasan tersebut, membuat KPU Kabupaten Gowa memandang urgen pemilihan maskot yang akan digunakan dalam perhelatan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gowa tahun 2024. Tidak sekedarnya dan yang penting menarik dipandang mata, melainkan sesuai dengan kebutuhan dinamika kewilayahan, kesejarahan, tujuan, semangat, dan lainnya, sehingga penting untuk membuka ruang pastisipasi masyarakat dalam pemilihan maskot. Itulah sehingga semua ide dalam bentuk karya yang ditawarkan oleh masyarakat disaring secara teliti oleh para penilai dari kalangan akademik, praktisi, budayawan, media, dan eks penyelenggara pilkada yang kemudian memilih untuk ditetapkan satu diantaranya, yaitu PARAGA (Pilkada Rakyat Gowa). Paraga sendiri jika melihat sumbernya, sebagaimana yang tertera dalam lontara, merupakan pagelaran seni untuk menghibur masyarakat dan para tokoh dalam prosesi acara pelantikan/pengukuhan raja. Sejalan dengan semangat itu dan seperti yang kita ketahui bahwa pemilihan merupakan pesta demokrasi, maka dipilihnya PARAGA (Pilkada Rakyat Gowa) sebagai maskot Pilkada Gowa 2024, itu dimaksudkan agar Pilkada tahun 2024 di Kabupaten Gowa dapat dijadikan sebagai ajang ataupun sarana bergembira, bersenang-senang, menghibur diri bagi segenap masyarakat Kabupaten Gowa dalam memilih pemimpinnya, memilih Bupati dan Wakil Bupati untuk lima tahun kedepan. Dalam filosofi Paraga, tidak dikenal pertandingan, tidak dikenal istilah lawan, yang ada dalam Paraga, semuanya kawan yang saling uji/adu ketangkasan dalam koridor persaudaraan. Begitulah harapan dan semangat yang hendak dibangun oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gowa pada Pilkada 2024, bahwa semua tokoh yang maju menjadi calon Bupati dan calon Wakil Bupati adalah saudara dan untuk menjadi yang terpilih, bukanlah melalui semangat tanding, melainkan melalui semangat adu/uji ketangkasan. Siapa yang paling tangkas dalam memainkan raga, maka dialah yang akan dipilih oleh rakyat, dan keluar sebagai yang terpilih.

Sumber: