Israel Dapat Restu Amerika, Serang Rafah Habis-habisan
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Pihak Israel mengungkapkan bahwa Amerika segera mengirimkan bantuan berbagai peralatan tempur senilai 1 miliar dolar Amerika. Dengan segera dikirimkan paket tempur tersebut menandakan Amerika restui Israel serang habis-habisan Rafah. Bantuan ini sendiri sebelumnya sempat diungkapkan oleh pemerintah Amerika jika Joe Biden akan menghentikan pengiriman tersebut. Penghentian bantuan dilakukan karena Amerika mengatakan jika mereka menentang invasi besar-besaran ke Rafah di Gaza. Akan tetapi pada Rabu 15 Mei lalu, pemerintah Biden mengatakan pada kongres bahwa mereka berencana mengirim paket bantuan militer senilai 1 miliar dolar Amerika ke Israel. Adapun paket bantuan yang akan segera dikirim ke Israel berupa 700 juta dolar Amerika untuk amunisi tank, 500 juta dolar Amerika untuk kendaraan taktis dan 60 juta dolar Amerika untuk mortar. Dengan adanya rencana pengiriman bantuan peralatan tempur tersebut semakin membuka peluar Israel untuk mengempur habis-habisan Rafah yang saat ini menjadi lokasi terakhir pengungsian Gaza. Bantuan ini akan dikirim dalam beberapa dalam beberapa termin hingga tiga tahun kedepan. Dari laporan depertemen luar negeri Amerika, pengiriman peralatan ini merupakan komitmen panjang terkait dengan apa yang terjadi di Gaza. Sejak Rabu lalu, pasukan Isarel juga telah meningkatkan serangannya ke Rafa dan Jabalia, baik melalui serangan darat maupun udara. Akibat penyerangan yang mulai dilakukan di Rafah, hampir 450.000 orang terpaksa mengungsi dari Rafah sejak 6 Mei. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 35.173 orang tewas dan 79.061 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Salah satu Dokter di Tepi Barat Palestina mengatakan bahwa warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan. Warga Palestina yang tinggal di kamp pengungsi di Tulkarem dan Jenin terjebak dan dilarang mengakses fasilitas kesehatan, terutama selama serangan militer Israel. Bahkan warga dengan kondisi cedera yang parah harus menunggu untuk dapat mendapatkan layanan rumah sakit dan meyebabkan sebagian dari mereka akhirnya meninggal dunia. Permasalahan lain yang dihadapi warga karena banyaknya terjadi blokir jalanan oleh pasukan Israel. Warga juga harus menggunakan keledai untuk dapat menuju ke rumah sakit karena minimnya transportasi di wilayah tersebut. “Sudah lama tidak ada transportasi di daerah ini, dan bahkan jika ada mobil yang mengantar kami ke klinik maka tentara Israel akan menyita mobil tersebut,” katanya.
Sumber: